Probolinggo (WartaBromo.com) — Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo menggelar sarasehan moderasi beragama di Aula Pondok Pesantren Raudhatul Hasaniyah, Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok, Selasa, 5 Agustus 2025.
Sekitar 100 guru agama SMP/MTs dan penyuluh lintas agama menjadi peserta.
Acara bertema “Deteksi Dini Kerawanan Berbasis Agama” ini menjadi lanjutan dari kegiatan serupa untuk guru agama SD/MI.
FKUB menilai pendidik dan penyuluh agama adalah garda terdepan dalam menanamkan nilai toleransi pada generasi muda.
Wali Kota Probolinggo, dr Aminudin, yang membuka acara, menegaskan moderasi beragama sebagai kebutuhan, bukan sekadar konsep.
“Kita akan menghadapi bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045. Peran guru dan penyuluh sangat penting membentuk karakter generasi bangsa yang toleran, terbuka, dan menjunjung kemanusiaan,” kata dia.
Narasumber yang hadir berasal dari latar belakang agama berbeda.
Arifin Budianto, Kepala Seksi Bimas Islam Kementerian Agama Kota Probolinggo, memaparkan strategi deteksi dini kerawanan konflik.
Agus Maryono dari Gereja Katolik Bunda Karmel membahas konflik antarumat di media sosial dan dampaknya terhadap kerukunan.
Sedikitnya 100 peserta mengikuti kegiatan ini, terdiri dari guru agama SMP/MTs serta penyuluh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.
Ketua FKUB Kota Probolinggo, Ahmad Hudri, mengatakan kegiatan ini diharapkan membekali pendidik dengan perspektif moderasi beragama yang dapat diteruskan ke kelas dan masyarakat.
“Tugas kita bukan hanya menjaga kerukunan, tapi juga mentransformasikan nilai itu dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya. (saw)