Adinda Denisa Bertemu ABK di SLBN Pandaan, Dorong Daerah Ramah Disabilitas

17

Pandaan (WartaBromo.com) – Puluhan anak berkebutuhan khusus (ABK) bersama para pendamping dan pegiat sosial berkumpul dalam acara Jagongan Wakil Rakyat Jawara bertajuk “Merajut Kesetaraan, Mewujudkan Daerah Ramah ABK”. Diskusi hangat ini digelar di Aula SLBN Pandaan, Jalan Pahlawan Sunaryo, Kutorejo, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, pada Jumat (22/8/2025) sore.

Suasana kegiatan berlangsung hangat sejak awal. Kedatangan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Adinda Denisa, disambut meriah dengan penampilan albanjari dari siswa SLBN Pandaan. Iringan sholawat dari para siswa itu membuat suasana lebih khidmat, sekaligus menunjukkan bakat luar biasa anak-anak berkebutuhan khusus.

Acara yang menjadi bagian dari program Bolo Dewan Sapa Pasuruan Bicara ini menghadirkan berbagai tokoh, mulai dari anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, aktivis, hingga wali siswa. Tema besar yang diangkat adalah kesetaraan yang dimulai dari kepedulian terhadap anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Dalam diskusi itu, Adinda Denisa menegaskan komitmennya untuk terus mendorong hadirnya ruang setara bagi ABK.

“Saya pribadi menaruh perhatian cukup dalam pada adik-adik di SLB. Saya ingin kita bisa bergerak bersama agar mereka berkembang bersama teman-teman semuanya,” ujarnya.

Untuk menambah keceriaan, panitia juga menggelar kuis interaktif yang melibatkan anak-anak. Mereka diajak menjawab pertanyaan ringan seputar pengetahuan umum, dan setiap jawaban benar langsung disambut sorak gembira. Anak-anak pun mendapatkan hadiah kecil yang membuat wajah mereka berbinar penuh semangat.

Deni Kurniawan, Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kabupaten Pasuruan juga menyoroti pentingnya pola kepedulian yang tepat.

“Masyarakat sebenarnya sudah peduli, tapi cara kepeduliannya belum dilakukan dengan baik. Kurangnya advokasi dari teman-teman berkebutuhan khusus juga jadi kendala. Mereka perlu menyampaikan kebutuhan secara jelas, misalnya soal fasilitas. Kita semua harus membantu agar kebutuhan mereka bisa terpenuhi,” tegasnya.

Disisi lain, Kepala SLBN Pandaan, Iva Evry Robiyansah, mengungkapkan bahwa sekolahnya menampung sekitar 250 siswa dari berbagai daerah dengan hambatan berbeda, mulai dari fisik, penglihatan, hingga intelektual.

“Kehadiran dewan ini menjadi bentuk pencerahan. Kami ingin masyarakat bisa mengubah pola pikir, menerima keberagaman, sehingga para siswa diberi kesempatan untuk berkembang setara dan bisa bergerak bersama,” jelas Iva.

Sementara itu, dalam sesi tanya jawab, seorang wali siswa menyampaikan aspirasi soal kebutuhan nyata para ABK, termasuk terapi dan alat bantu.

“Kami ingin tahu sejauh mana pengawasan dan evaluasi anggaran terhadap sekolah penyandang disabilitas. Banyak anak belum bisa mandiri, kami masih membutuhkan terapi dan alat bantu seperti kursi roda untuk aktivitas sehari-hari,” keluhnya.

Menjawab hal itu, Adinda menegaskan bahwa hak-hak penyandang disabilitas sudah mulai difasilitasi melalui perda. Namun ia mengakui distribusinya masih belum merata.

“Penyandang disabilitas harus mendapatkan fasilitas yang sama, mulai kesehatan, pendidikan hingga kesempatan kerja. Kursi roda dan alat terapi ada di Dinsos, tapi perlu data yang baik agar bantuan lebih mudah diterima,” jelasnya.

Menutup diskusi, para narasumber memberi pesan optimisme. Adinda menekankan pentingnya kesinambungan kegiatan seperti ini.

“Banyak pembelajaran dan potensi yang bisa diekspos. Saya ingin SLBN ini bukan sekadar sekolah, tapi rumah untuk mewujudkan impian. Kehadiran saya semoga bisa bermanfaat dan mendorong kemajuan Kabupaten Pasuruan,” ujarnya.

Selain itu, Deni menambahkan tiga poin penting. “Pertama, terima kasih kepada para wali murid, karena jenengan adalah orang tua pilihan Tuhan. Kedua, mari bantu kami mengadvokasi agar pemerintah lebih melibatkan disabilitas dalam semua aspek. Ketiga, soal kebutuhan alat bantu, mari ajukan ke Dinas Sosial agar bisa dipenuhi,” tandasnya.

Sedangkan Iva menutup dengan pesan penyetaraan. “Menerima keberagaman adalah salah satu wujud nyata penyetaraan bagi disabilitas,” katanya.

Diketahui, acara ini diharapkan menjadi langkah awal membangun kesadaran kolektif, bahwa kesetaraan dimulai dari kepedulian, untuk mewujudkan Kabupaten Pasuruan yang ramah bagi anak berkebutuhan khusus. (don)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.