Adinda Denisa: Perda Disabilitas di Pasuruan Harus Nyata di Lapangan

11

Pandaan (WartaBromo.com) – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Adinda Denisa, menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas. Hal itu ia sampaikan dalam forum Jagongan Wakil Rakyat Jawara bertajuk “Merajut Kesetaraan, Mewujudkan Daerah Ramah ABK” yang digelar di Aula SLBN Pandaan, Jumat (22/8/2025).

Adinda menceritakan pengalamannya saat masih kuliah, ketika pernah magang di PAUD inklusi. Dari situ ia melihat semangat besar para orang tua yang menginginkan anak-anaknya tumbuh mandiri dan mendapat hak yang sama. “Mereka semua semangat untuk pengin anaknya maju, pengin anaknya mendapatkan haknya di masa depan nanti,” ujar politisi muda dari Partai Gerindra ini.

Menurutnya, semangat itu harus dijawab dengan implementasi nyata dari regulasi yang sudah ada. Perda tentang penyandang disabilitas di Kabupaten Pasuruan, kata Adinda, mengamanatkan adanya kesetaraan akses, mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, hingga hak politik.

“Kalau saya lihat, memang Pemkab sudah berupaya merealisasikan hal ini, meski belum merata 100 persen. Misalnya, di Dinas Tenaga Kerja sudah ada kewajiban bagi perusahaan menerima penyandang disabilitas minimal satu persen dari jumlah karyawan,” jelasnya.

Adinda menekankan, strategi ke depan bukan sekadar membuat program, melainkan memastikan program itu benar-benar berjalan di lapangan. Ia menilai semua sektor pendidikan, kesehatan, hingga program sosial harus membuka ruang seluas-luasnya bagi penyandang disabilitas.

“Sebenarnya harus ada di bidang manapun. Jangan hanya sebatas nama program saja, tapi benar-benar terealisasi,” tegasnya.

Meski begitu, ia menyebut masih ada tantangan dalam penerapan Perda. Salah satunya adalah pendataan penyandang disabilitas yang belum menyeluruh. “Kalau saya lihat, yang terdata itu-itu saja. Padahal kebutuhan anak-anak berbeda-beda dan harus dipetakan dengan baik,” imbuhnya.

Melalui forum seperti Jagongan Wakil Rakyat ini, Adinda berharap aspirasi dari para orang tua, pendamping, hingga pegiat sosial bisa menjadi bahan penting untuk memperkuat kebijakan. “Dengan adanya wadah seperti ini kita jadi tahu alat apa yang dibutuhkan, terapi seperti apa yang sesuai, karena setiap anak punya permasalahan sendiri,” pungkasnya. (don)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.