Kraksaan (WartaBromo.com) – Revitalisasi kawasan Alun-Alun Kraksaan mulai menimbulkan cerita baru di sekitar Masjid Ar-Raudlah. Pemasangan paving block di depan masjid, membuat akses jalan dipasang pembatas.
Sejumlah jamaah pun mengaku kerepotan, bahkan jumlah pengunjung rumah ibadah itu disebut ikut menurun.
Rabu siang (27/8/2025), jelang Salat Ashar, Ahmad tampak tergesa saat menuju Masjid Ar-Raudlah di barat Alun-Alun Kraksaan. Ia harus berputar lebih jauh hanya untuk mencari parkir.
“Biasanya bisa langsung berhenti di depan masjid. Sekarang harus muter dulu. Kalau bawa anak kecil lebih repot, apalagi kalau buru-buru ke salat Jumat,” keluhnya.
Keluhan Ahmad mewakili suara sebagian jamaah. Namun ada juga yang nekat menerobos Bollard (tiang hitam dengan bagian atas kuning) dan Bola Batu (bola besar berwarna putih keabu-abuan) yang berada di sisi selatan.
“Kalau masih bisa dilewati sepeda motor, ya terobos saja dari pada muter-muter,” sebut Fauzi.
Kedua macam benda itu, dipasang di pojok selatan dan utara dekat Gedung Islamic Center (GIC). Sebagai pembatas untuk mencegah kendaraan masuk ke area pejalan kaki dan elemen dekoratif di area publik
Revitalisasi kawasan alun-alun, berupa pemasangan paving block di depan masjid dan rumah dinas. Membuat area parkir menyempit. Dampaknya, jumlah jamaah disebut menurun.
Ketua Yayasan Masjid Ar-Raudlah, Muhammad Zubaidi, mengakui kondisi itu. Ia menilai, meski pembangunan membawa konsekuensi, jamaah perlu bersabar.
“Pasti ada dampaknya. Akses terbatas, jamaah berkurang. Tapi kami memahami ini proyek besar pemerintah untuk kepentingan bersama,” ujarnya.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Probolinggo, Roby Siswanto, juga tak menampik adanya gangguan sementara. Ia menyebut pemerintah sudah menyiapkan beberapa solusi.
“Kita siapkan lahan di utara masjid, dekat kantor LH, untuk parkir. Pintu masuk baru selebar enam meter juga akan dibuka agar jamaah bisa lebih mudah mengakses masjid,” kata Roby.
Menurut Roby, area depan masjid memang tak lagi diperuntukkan sebagai parkiran, melainkan zona pedestrian.
“Konsepnya ruang publik, untuk keluarga, olahraga, jogging track. Parkir dialihkan lewat sisi utara,” jelasnya.
Rencana pembongkaran untuk membuka akses baru ditargetkan mulai bulan ini. Takmir masjid disebut juga tengah menyiapkan pelebaran bangunan secara mandiri.
“Material bisa masuk dari pintu utara, jadi konsep pemerintah dan takmir bisa saling melengkapi,” tambah Roby.
Revitalisasi ini diharapkan tak sekadar mempercantik wajah kota, melainkan juga memberi ruang publik yang lebih tertata bagi warga Kraksaan. (saw)