Kraton (WartaBromo.com) – Pemerintah bersama kalangan petani menyambut hadirnya benih padi hibrida terbaru NK2133 Ningrat yang disebut-sebut sebagai terobosan besar dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Peluncuran benih unggul ini digelar di Desa Kebotohan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dan dihadiri lebih dari 500 petani dari berbagai daerah, Kamis (28/8/2025).
Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Ladiyani Retno Widowati, menegaskan bahwa ketersediaan varietas unggul menjadi kunci untuk mengejar target swasembada, apalagi di tengah semakin menyusutnya lahan pertanian akibat alih fungsi.
“Setiap tahun kita kehilangan lahan sawah karena dialihfungsikan untuk permukiman maupun infrastruktur. Maka produktivitas per hektar harus ditingkatkan,” kata Ladiyani.
Ia menjelaskan, benih menjadi faktor penting penentu hasil panen. “Kalau benihnya unggul, ibarat mobil dengan mesin ber-cc tinggi, tinggal bagaimana petani melengkapinya dengan air, pupuk, dan perlindungan hama agar hasilnya optimal,” tambahnya.
Varietas NK Ningrat yang dikembangkan Syngenta diklaim mampu menghasilkan rata-rata 10 ton per hektar, bahkan potensinya bisa menembus 13 ton per hektar. Angka tersebut jauh di atas varietas padi biasa yang umumnya hanya berkisar 6–7 ton per hektar.
“Benih Ningrat ini bisa mencapai 13 ton per hektar yang hanya rata-rata 10 ton,” ujarnya.
Dengan produktivitas tinggi serta ketahanan terhadap penyakit utama padi, NK Ningrat diharapkan menjadi solusi nyata untuk menjawab tantangan pangan nasional. Pemerintah pun optimistis varietas ini mampu mendukung program sekaligus menjaga keberlanjutan swasembada pangan di Indonesia.
“Karena tanpa varietas unggul kita tidak bisa mengejar swasembada pangan. Konversi lahan, kita tahu konversi lahan ini, jadi dengan adanya varietas baru ini diharapkan bisa mengangkat produktivitasnya,”
Sementara itu, Imam Sujono, Seed Marketing Head Syngenta menambahkan NK Ningrat hadir dengan kombinasi keunggulan yang sangat dibutuhkan petani.
“Bulirnya bening, malainya padat, tahan terhadap hawar daun bakteri dan blas. Selain itu, padi ini lebih berat dan tangguh, bisa ditanam baik di musim penghujan maupun lahan tegalan,” jelas Imam. (don)