Probolinggo (WartaBromo.com) – Tiga lantai Gedung DPRD Kabupaten Probolinggo segera dilengkapi lift.
Bukan sekadar proyek fisik bernilai Rp1,3 miliar, kehadirannya menyimpan cerita lama tentang keselamatan hingga amanat regulasi baru.
Lift bertenaga listrik itu saat ini mulai dikerjakan di sisi barat depan gedung. Proyek dengan nilai kontrak Rp1.331.303.200 dipercayakan kepada CV Berkah Abadi, perusahaan lokal asal Kota Probolinggo.
“Rencana ini sebenarnya sudah muncul sebelum pandemi. Namun, karena efisiensi anggaran, baru tahun ini bisa dijalankan,” ujar Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Probolinggo, Didik Humaidi.
Tangga Curam dan Peristiwa yang Membekas
Alasan pembangunan lift tak berhenti pada soal aksesibilitas. Didik menyebut, tangga menuju lantai dua dan tiga cukup curam, merepotkan bahkan berbahaya bagi mereka yang tak sehat.
Ia mengenang sejumlah peristiwa yang pernah terjadi di gedung dewan. Samari, seorang kepala bagian meninggal dunia saat mengikuti sidang paripurna.
Di periode berbeda, Sugito, anggota Fraksi Nasdem, tiba-tiba drop di tengah kegiatan. Politisi PPP, Moh Yasin, pernah datang menggunakan kursi roda karena sakit.
“Tidak semua yang hadir di gedung dewan dalam kondisi prima. Karena itu, lift ini penting, baik untuk anggota dewan, pegawai, maupun masyarakat yang datang menyampaikan aspirasi,” kata Didik, politisi PKB.
Ramah Difabel
Selain pengalaman masa lalu, pembangunan lift juga dilandasi Perda Nomor 2 Tahun 2025 tentang Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas. Regulasi itu menuntut gedung publik ramah difabel.
Sekretaris Dewan DPRD Kabupaten Probolinggo, Yulius Cristian, menyebut pembangunan lift sebagai bagian dari peningkatan sarana gedung rakyat.
“Harapannya, lift ini memudahkan penyandang disabilitas mengakses ruang rapat di lantai atas, sekaligus menunjang kinerja anggota dewan dan pegawai,” kata Yulius.
Gedung DPRD Probolinggo pun bersiap menghadirkan wajah baru: lebih representatif, inklusif, dan ramah bagi siapa saja yang datang. (saw)