Pasuruan (WartaBromo.com) – Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di berbagai daerah di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing. Di Pasuruan, Jawa Timur, peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW dimeriahkan dengan berbagai tradisi unik.
Tradisi-tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai bentuk syukur, tetapi juga menjaga kearifan lokal yang sudah turun-temurun. Berikut beberapa tradisi khas Maulid Nabi di Pasuruan:
1. Tradisi Cowekan
Tradisi Cowekan menjadi salah satu yang paling menonjol saat Maulid Nabi di Pasuruan. Warga saling bertukar makanan yang dikemas dalam cowek, yakni piring dari tanah liat. Filosofinya, cobek yang terbuat dari tanah melambangkan manusia yang berasal dari tanah serta akan kembali ke tanah.
Proses pembakaran juga dimaknai sebagai ujian hidup yang membentuk manusia menjadi lebih baik. Selain itu, tradisi ini ikut memberdayakan UMKM lokal, khususnya para pengrajin gerabah.
2. Tradisi Gunungan Buah
Tradisi lain yang tak kalah meriah adalah Gunungan Buah. Warga membuat gunungan berisi buah-buahan, makanan, hingga barang pecah belah, kemudian diperebutkan bersama-sama. Prosesi ini menjadi simbol rasa syukur sekaligus sukacita atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.
3. Tradisi Prepegan
Menjelang peringatan Maulid Nabi, masyarakat Pasuruan juga menggelar Prepegan. Tradisi ini berupa kegiatan ramai-ramai warga menyiapkan makanan untuk dibawa ke acara Maulidan di masjid, musala, atau balai desa. Semangat kebersamaan dan gotong royong sangat terasa dalam kegiatan ini.
4. Pengajian dan Kenduri
Selain tradisi khas daerah, Maulid Nabi di Pasuruan juga dimeriahkan dengan acara keagamaan seperti pengajian, pembacaan shalawat, tahlil, kenduri, dan doa bersama. Tradisi ini menjadi momen mempererat silaturahmi serta meneguhkan kecintaan umat kepada Rasulullah SAW. (jun)