Pasuruan (WartaBromo.com) – Nama Kiai Hamid atau Mbah Hamid Pasuruan menjadi salah satu tokoh ulama besar yang sangat berpengaruh dalam perkembangan Islam di Indonesia. Karisma dan ketokohannya membuat banyak orang ingin mengetahui lebih dalam tentang silsilah keturunan beliau.
Bahkan, termasuk perjalanan hidup hingga keluarga besar yang masih memberikan pengaruh hingga kini. Berikut dilansir dari berbagai sumber:
Asal Usul dan Perjalanan Hidup Kiai Hamid
KH Abdul Hamid Pasuruan lahir di Desa Sumber Girang, Lasem, Rembang, Jawa Tengah pada 22 November 1914. Beliau merupakan putra dari Abdullah bin Umar dan Nyai Raihannah, yang merupakan putri dari Kyai Shiddiq.
Sejak kecil, Abdul Hamid yang memiliki nama kecil Abdul Mu’ti atau sering dipanggil Dul, tumbuh dalam keluarga yang sangat religius. Ia merupakan anak keempat dari 12 bersaudara. Didikan ibunya sangat kuat, terutama dalam hal kedisiplinan beribadah.
Salah satu kebiasaan yang melekat sejak kecil adalah shalat berjamaah. Bahkan, bila Abdul Mu’ti tertinggal shalat berjamaah, sang ibu rela mengulang kembali shalat agar bisa melakukannya bersama.
Selain itu, sikap rendah hati dan gemar berbagi sudah ditanamkan sejak dini. Ibunya kerap meminta Abdul Mu’ti membawa oleh-oleh sederhana untuk para guru, sehingga membentuk karakternya yang jauh dari sifat sombong.
Meskipun lahir di Rembang, sebagian besar hidup Kiai Hamid dihabiskan di Pasuruan, Jawa Timur. Beliau kemudian dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Pasuruan, yang sampai saat ini tetap berkembang sebagai pusat pendidikan Islam.
Keluarga dan Silsilah Keturunan Kiai Hamid
Pada usia 22 tahun, Kiai Hamid menikah dengan sepupunya, Nyai Nafisah, putri dari KH Ahmad Qusyairi bin KH Muhammad Shiddiq. Dari pernikahan ini, beliau dikaruniai lima orang anak: Muhammad Nu’man, Muhammad Nasih, Muhammad Idris, Anas, dan Zainab.
Namun, dua di antaranya, Anas dan Zainab, meninggal saat masih kecil. Keturunan Kiai Hamid kini banyak yang menjadi tokoh berpengaruh, baik di bidang agama maupun politik. Beberapa di antaranya adalah:
- KH Muhammad Nafi’, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Pasuruan yang melanjutkan perjuangan sang kakek.
- Ning Wardah, cucu Kiai Hamid yang sempat aktif dalam dunia politik di Pasuruan dan pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati.
- KH Moh. Nailur Rohman serta Hindun Anisah Putri, yang juga aktif di dunia politik dan sosial.
Warisan dan Pengaruh Kiai Hamid Pasuruan
Sosok Kiai Hamid Pasuruan dikenang sebagai ulama besar yang penuh kebijaksanaan dan keteladanan. Hingga kini, nama beliau tetap harum di kalangan umat Islam, khususnya di Pasuruan.
Silsilah keturunannya pun masih memberikan pengaruh besar, tidak hanya dalam bidang keagamaan tetapi juga dalam dinamika sosial dan politik di Nusantara. (jun)