Beasiswa Jatim 2025 Resmi Dibuka, Kuota S2 ke Universitas Al-Azhar Kairo Jadi Incaran

21

Surabaya (WartaBromo.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menyalurkan beasiswa pendidikan tinggi pada 2025.

Program ini ditujukan bagi mahasiswa maupun mahasantri yang menempuh studi di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Jawa Timur untuk jenjang sarjana, magister, hingga doktor.

Tahun ini, kesempatan juga terbuka bagi mereka yang melanjutkan studi magister di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.

Pengumuman program beasiswa disampaikan dalam Studium Generale bagi penerima baru di Islamic Center Surabaya, Jumat, 12 September 2025.

Acara itu dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, pimpinan LPPD Jatim, para ulama, rektor PTKI, dan perwakilan Kementerian Agama.

Khofifah menegaskan, 32,8 persen APBD Jawa Timur dialokasikan untuk sektor pendidikan. Menurut dia, angka tersebut menandai keseriusan pemerintah provinsi dalam menyiapkan sumber daya manusia berkualitas.

“Beasiswa ini adalah investasi jangka panjang untuk mencetak generasi emas Indonesia 2045. Saya berharap para penerima mampu tampil sebagai motor perubahan di masyarakat,” ujar Khofifah.

Ia menambahkan, Jawa Timur terus memperluas kerja sama internasional, salah satunya dengan King’s College London.

Program yang dibuka pada 2024 itu telah menghasilkan 30 beasiswa magister di bidang digital future dan digital economy.

“Peluang global akan terbuka jika kita berani mengetuk. Itu yang sedang kita lakukan,” kata Khofifah.

Ketua LPPD Jawa Timur, Prof. Dr. KH Abdul Halim Subahar, menyebut program beasiswa ini telah berjalan sejak 2008.

Jumlah penerima meningkat signifikan terutama sejak masa kepemimpinan Khofifah.

“Sejak 2016, lahir 6.876 doktor, 4.168 magister, serta 3.625 sarjana dari Universitas Al-Azhar. Tahun ini kita memasuki fase panen generasi cendekiawan,” ujarnya.

Tahun ini, pemerintah provinsi memfokuskan beasiswa untuk program magister dan doktor. Sementara program sarjana ke Al-Azhar dihentikan sementara demi efektivitas anggaran.

Dalam acara itu, penerima beasiswa S3 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, KH M. Hasan Naufal, berbagi pengalaman. Ia menekankan pentingnya keberanian keluar dari zona nyaman demi meraih prestasi.

“Beasiswa ini bukan hanya soal biaya kuliah, tapi juga tantangan mental untuk membuktikan diri,” katanya.

Acara ditutup dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara LPPD Jatim dan PTKI terkait pengelolaan dana beasiswa.

“Dukungan pendidikan adalah fondasi peradaban. Kita sedang menyiapkan SDM unggul, bukan sekadar untuk Jawa Timur, tapi juga untuk Indonesia,” ujar Khofifah menutup sambutannya. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.