Pasuruan (WartaBromo.com) – Masa depan striker andalan Persekabpas Pasuruan, Rico Hardiansyah, tengah jadi sorotan. Bomber haus gol itu mengaku belum mendapat panggilan dari tim untuk bergabung dalam latihan perdana musim ini.
Rico, yang dikenal sebagai “mesin gol” sekaligus kapten Laskar Sakera, bahkan sempat meluapkan isi hatinya lewat media sosial. Ia mengunggah foto dirinya dengan caption bernada perpisahan, “Diam adalah cara terbaik untuk saat ini, sekian dan terimakasih.”
Saat dikonfirmasi WartaBromo, Rico tak menampik jika dirinya memang belum dilibatkan lagi dalam persiapan tim.
“Sudah nggak dipanggil latihan kemarin. Ada hal ganjel mas, tapi nanti ada saatnya,” ujarnya, Kamis (18/9/2025).
Meski demikian, pemain berusia 31 tahun itu tetap legawa. Ia berharap Persekabpas bisa tampil maksimal meski tanpa kehadirannya.
“Saya ikhlas kalau itu keputusan management. Saya doakan yang terbaik untuk tim,” tambahnya.
Di sisi lain, Persekabpas mulai memanasi mesin dengan latihan perdana yang melibatkan sejumlah pemain senior. Pelatih kepala, Madra Nurriza, menyebut skuadnya perlahan mulai komplet.
“Bergabung dengan kita top skor musim lalu, Ali Kacong. Kemudian top assist ada Novi Atmaja, ditambah support dari Edi Wardan,” jelas Madra.
Ia berharap beberapa pilar lain juga segera menyusul.
“Pemain seperti Nur Haqiqi dan sektor bek tengah juga segera bergabung. Harapannya tim semakin komplit,” imbuhnya.
Sekedar diketahui, Rico Hardiansyah merupakan penyerang tajam asal Pasuruan yang sejak lama menjadi andalan Persekabpas. Lahir pada 9 Maret 1994, ia mengenakan nomor punggung 9 dan kerap dipercaya sebagai kapten tim Laskar Sakera.
Rico dikenal sebagai predator di kotak penalti sekaligus spesialis tendangan bebas, membuatnya dijuluki “mesin gol” oleh para suporter.
Pada tahun 2019, ia berhasil meraih gelar top skor Liga 3 Zona Jawa Timur, salah satu pencapaian yang mengukuhkan reputasinya. Sejak awal kariernya, Rico sudah menjadi bagian penting perjalanan Persekabpas, mulai dari membawa tim menembus semifinal Liga Nusantara 2016, lolos ke babak 32 besar nasional Liga 3 2017, hingga tampil konsisten di Liga 3 Jawa Timur 2018.
Keberadaannya di lapangan tak hanya sebagai eksekutor gol, tetapi juga menjadi tulang punggung dan pemimpin bagi rekan-rekannya. (don)