Buntut Soal Pembongkaran Bangunan Makam, Bupati dan Kapolres Turun ke Winongan

734

Pasuruan (WartaBromo.com) – Suasana di Kecamatan Winongan kembali memanas pasca pembongkaran bangunan makam di Desa Winongan Kidul, Rabu (1/10/2025). Ratusan massa sempat mendatangi Mapolsek Winongan pada malam harinya, menuntut keadilan atas insiden tersebut.

Ketegangan akhirnya mereda setelah sejumlah tokoh agama bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Pasuruan turun tangan melakukan mediasi. Pertemuan berlangsung di Mapolsek Winongan, dihadiri keluarga pemilik makam yang dibongkar, habaib, para kiai, hingga pejabat Forkopimda, termasuk Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan, Kapolres, Kajari, serta Dandim.

Dalam pertemuan itu, tokoh agama Habib Abu Bakar Assegaf menegaskan bahwa pihaknya bersama ulama, Ketua PCNU, serta para pejabat daerah telah berkomunikasi langsung dengan Kapolres Pasuruan. Hasilnya, Kapolres memberikan jaminan bahwa kasus ini akan diusut hingga tuntas.

“Kapolres memberikan jaminan kepada kita, bahwa kejadian ini akan diproses sesuai hukum yang berlaku, hingga tuntas. Termasuk mengusut siapa yang menjadi otak di balik tindakan-tindakan anarkis semacam ini. Oleh karena itu kami mempercayakan sepenuhnya kepada kepolisian,” ujar Habib Abu Bakar.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak bertindak sendiri.

“Kami mohon dengan hormat dan penuh rasa cinta, panjenengan semua kembali ke rumah dengan tetap menjaga keamanan. Jangan main hakim sendiri, sebab kalau kita main hakim sendiri, tidak ada bedanya dengan mereka dan itu hanya akan merugikan kita sendiri,” tegasnya.

Di sisi lain, Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, turut menyampaikan keprihatinannya sekaligus mengecam keras aksi anarkis. Ia menegaskan, masyarakat harus mempercayakan penegakan hukum sepenuhnya kepada aparat.

“Keadilan percayakan kepada ahlinya. Kita ini negara hukum, jadi buktikan kalau kita berbeda dengan mereka. Percayakan sepenuhnya kepada kepolisian,” tegas Rusdi.

Atas nama pribadi maupun Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Rusdi juga menyampaikan rasa prihatin serta kecaman keras atas insiden yang terjadi.

“Alhamdulillah, panjenengan semua sudah sepakat menjaga Kabupaten Pasuruan tetap aman dan nyaman,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolres Pasuruan, AKBP Jazuli Dabi Iriawan, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas peristiwa tersebut. Ia berkomitmen memproses kasus ini secara transparan dan melaporkan setiap perkembangan kepada Forkopimda.

“Atas nama jabatan, saya mohon maaf atas kejadian ini. Percayakan kepada kami proses hukumnya. Perkembangan kasus ini akan saya sampaikan kepada Bupati, dan saya koordinasikan dengan Dandim, Kajari, serta Ketua PN. Saya minta masyarakat jangan mudah percaya informasi selain dari Forkopimda, agar tidak bias,” kata Kapolres.

Ia menambahkan, pihaknya sudah memerintahkan jajaran Satreskrim dan Intelkam untuk melakukan pemetaan kasus serta profiling para pelaku. Bahkan, masyarakat yang memiliki bukti atau rekaman video terkait peristiwa tersebut diminta menyerahkannya kepada polisi.

“Ini menjadi atensi bagi saya dan sudah saya laporkan ke satuan atas, penekannya segera ditindaklanjuti dan diproses,” tandasnya.

Diketahui sebelumnya, warga membongkar bangunan makam di belakang Masjid Serambi, Desa Winongan Kidul, pada Rabu siang. Warga beralasan bangunan tersebut tidak berizin serta dianggap tidak menghargai keberadaan makam para kyai dan auliya yang sudah lama ada di lokasi itu. (don)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.