Kontroversi Tayangan Trans7, PBNU Siap Tempuh Langkah Hukum Bela Pesantren

147

Jakarta (WartaBromo.com) — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan protes keras terhadap tayangan program Xpose Uncensored di Trans7 yang menyorot kehidupan pesantren dan kiai dalam episode yang tayang pada Senin (13/10/2025).

Tayangan tersebut dinilai menampilkan KH Anwar Manshur, pendiri Pesantren Hidayatul Mubtadiat Kompleks Lirboyo, dengan cara yang tidak proporsional dan disertai narasi yang berpotensi menyesatkan publik.

Beberapa adegan yang memperlihatkan bentuk penghormatan santri kepada guru, yang merupakan tradisi umum di lingkungan pesantren, juga dikomentari secara tidak pantas.

Tayangan itu pun menuai reaksi keras dari publik, khususnya kalangan santri dan alumni pesantren.

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, menilai isi tayangan tersebut telah melampaui batas etika jurnalistik dan berpotensi memecah harmoni sosial di masyarakat.

“Tayangan Trans7 itu secara terang-terangan menghina pesantren dan tokoh yang dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama. Ini jelas mencederai prinsip jurnalisme dan menyinggung warga pesantren,” ujar Gus Yahya, dalam keterangannya, Selasa (14/10/2025).

Menurut Gus Yahya, pesantren selama ini menjadi pondasi moral dan intelektual bangsa. Karena itu, setiap bentuk pemberitaan yang menyinggung atau memutarbalikkan citra pesantren dapat berdampak luas terhadap kehidupan sosial keagamaan.

PBNU, kata dia, menuntut pihak Trans7 dan Trans Corporation untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo serta memperbaiki kesalahan yang telah terjadi.

Selain itu, PBNU juga menugaskan Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) PBNU untuk mempelajari kemungkinan langkah hukum yang dapat ditempuh guna menegakkan tanggung jawab moral dan profesional lembaga penyiaran tersebut.

“Kami ingin persoalan ini diselesaikan secara tuntas dan bermartabat. Ada tanggung jawab moral yang harus dipenuhi,” tegasnya.

Di tengah sorotan publik yang meluas, Gus Yahya juga mengimbau warga NU, para kiai, dan santri agar tidak terpancing emosi dan tetap menjaga suasana kondusif.

“Jangan berkecil hati. Teruslah berkhidmat dengan ikhlas mencari rida Allah SWT, demi kemaslahatan umat dan bangsa,” ujarnya.

Sebelumnya, tayangan Xpose Uncensored tersebut telah menuai kritik luas di media sosial. Tagar #BoikotTrans7 ramai digunakan warganet di platform X dan Instagram sebagai bentuk protes terhadap isi tayangan yang dianggap melecehkan pesantren.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Trans7 diketahui telah menyampaikan surat permohonan maaf resmi kepada keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo atas kekeliruan dalam penyajian program tersebut. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.