Tayangan Trans7 Soal Pesantren Lirboyo Tuai Kecaman, KPI hingga Alumni Angkat Suara, Stasiun TV Minta Maaf

178
Tangkapan layar cuplikan video yang menimbulkan kontroversi

Jakarta (WartaBromo.com) — Tayangan program Xpose Uncensored di stasiun televisi Trans7 memantik gelombang kritik publik.

Setelah menayangkan episode yang menyorot kehidupan pesantren dan sosok KH Anwar Manshur, pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiat Kompleks Lirboyo, Kediri.

Episode yang tayang pada 13 Oktober 2025 itu dinilai menampilkan narasi tidak proporsional dan bernada negatif.

Sosok KH Anwar Manshur digambarkan bermegah-megahan dan menerima amplop dari santri. Sementara tradisi penghormatan santri terhadap guru justru dipersepsikan secara keliru.

Tayangan tersebut segera menuai reaksi keras dari alumni, santri, dan masyarakat luas. Tagar #BoikotTrans7 ramai disuarakan di media sosial, terutama di platform X (sebelumnya Twitter) dan Instagram.

Alumni Pesantren Lirboyo tahun 2008, M. Imaduddin, mengaku kecewa dengan penggambaran yang dianggap menyesatkan.

“Sejak sore kemarin tayangan itu viral. Kami kaget karena kiai kami digambarkan hidup mewah dan menerima amplop dari santri. Narasi itu tidak benar dan tidak mencerminkan kehidupan pesantren yang sesungguhnya,” ujar Imaduddin, dikutip dari NU Online, Selasa (14/10/2025).

Imaduddin yang juga menjabat Wakil Rais Syuriah PCNU Jakarta Utara mengatakan, para alumni langsung berkoordinasi dengan pihak pesantren.

“Kami tidak ingin bertindak tanpa arahan dari Lirboyo. Malam itu kami berkumpul dan sepakat untuk menyatakan sikap secara resmi,” katanya.

Dalam pernyataan tertulis, para alumni menyampaikan empat poin sikap. Pertama, mengecam keras tayangan yang dianggap melecehkan kiai, pesantren, dan para santri. Kedua, menuntut Trans7 menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada keluarga besar Lirboyo.

Poin Ketiga, meminta tayangan itu dicabut dari seluruh platform media. Dan keempat, mendorong Trans7 untuk menayangkan program edukatif tentang peran pesantren di masyarakat.

KPI Minta Klarifikasi

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Ubaidillah, menilai tayangan tersebut tidak mencerminkan semangat penyiaran yang bertanggung jawab.

“Penyiaran semestinya memperkuat integrasi nasional dan menjaga harmoni sosial. Tayangan ini justru menimbulkan kegaduhan karena menyinggung suasana kebatinan pesantren,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (14/10/2025).

KPI, kata dia, akan menindaklanjuti laporan masyarakat dengan menggelar sidang pleno untuk menentukan langkah resmi lembaga.

“Kami mengimbau seluruh lembaga penyiaran agar menjadikan regulasi dan akurasi informasi sebagai acuan utama dalam menayangkan program,” ucapnya.

Respons Trans7

Di tengah sorotan publik, Trans7 akhirnya menyampaikan permohonan maaf resmi melalui surat tertanggal 13 Oktober 2025 yang ditujukan kepada Pondok Pesantren Lirboyo, khususnya PP Putri Hidayatul Mubtadiat.

“Kami dari Trans7 dengan segala kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada segenap kiai, pengasuh, santri, serta alumni Pondok Pesantren Lirboyo,” tulis manajemen dalam surat yang beredar.

Pihak Trans7 mengakui adanya kelalaian dalam proses penyajian tayangan dan berjanji memperbaiki sistem editorial agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kami berkomitmen menghadirkan tayangan yang menampilkan nilai-nilai positif dan keteladanan kehidupan pesantren di Indonesia,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi industri penyiaran tentang tanggung jawab moral media dalam membingkai isu keagamaan.

Kritik publik meluas, tidak hanya pada level tayangan, tetapi juga pada etika dan sensitivitas redaksi terhadap konteks sosial pesantren.

Tagar #BoikotTrans7, #SavePesantren, dan #LirboyoBermartabat masih ramai diperbincangkan hingga kini.

Menunjukkan bahwa publik menuntut lebih dari sekadar permintaan maaf—yakni komitmen nyata untuk menghormati nilai-nilai luhur pesantren. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.