Pemkab Probolinggo Pantau Pembangunan Pascabencana, Jembatan dan TPT Dinyatakan Aman

12

Probolinggo (WartaBromo.com) — Pemerintah Kabupaten Probolinggo memastikan seluruh infrastruktur yang rusak akibat banjir bandang pada awal Februari 2025 telah pulih.

Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris atau Gus Haris, turun langsung memantau hasil perbaikan di beberapa titik wilayah terdampak, Selasa (14/10/2025).

Monitoring dilakukan bersama Sekretaris Daerah Ugas Irwanto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Hengki Cahjo Saputra, serta Kepala Pelaksana BPBD Oemar Sjarief.

Tim meninjau beberapa infrastruktur utama, termasuk jembatan penghubung antar desa di Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, yang sebelumnya rusak parah diterjang banjir.

Di lokasi, Gus Haris tampak meneliti detail struktur jembatan, mulai dari rangka baja hingga lantai dan sistem penerangan.

Ia juga berdialog dengan warga untuk mendengar langsung masukan terkait pembangunan pascabencana.

“Kami ingin memastikan seluruh hasil rehabilitasi pascabencana betul-betul aman dan bisa digunakan dengan nyaman oleh masyarakat,” kata Gus Haris di sela kunjungan lapangan.

Menurutnya, pada awal masa pemerintahan, terdapat lima jembatan rusak berat dan lebih dari sepuluh titik Tembok Penahan Tanah (TPT) yang memerlukan perbaikan mendesak.

“Sebagian besar kini sudah selesai dan difungsikan kembali oleh warga,” ujar salah satunya pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong itu.

Bupati menegaskan, Pemkab Probolinggo tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pemeliharaan jangka panjang.

“Infrastruktur ini tidak boleh hanya kuat di awal, tapi juga terawat. Pemerintah punya tanggung jawab memastikan keselamatan warga, terutama saat menghadapi cuaca ekstrem,” kata dia.

Ia juga menyoroti pentingnya penerangan jalan di sekitar jembatan. “Saya sudah minta agar lampu di area jembatan segera dipasang. Jalur ini tidak boleh gelap di malam hari karena menyangkut keselamatan pengguna jalan,” tambahnya.

Kepala DPUPR Kabupaten Probolinggo, Hengki Cahjo Saputra, menjelaskan monitoring kali ini difokuskan pada empat jembatan utama.

Yaitu Jembatan Desa Seboro (Krejengan), Jembatan Betek Taman–Plaosan (Gading–Krucil), Jembatan Batur (Gading), dan Jembatan Betek Taman (Gading).

“Hasil pemeriksaan menunjukkan semua jembatan dalam kondisi aman. Hanya ada sedikit perbaikan minor di Jembatan Seboro, pada bagian dek yang agak longgar, namun masih dalam masa pemeliharaan,” kata Hengki.

Selain jembatan, tim juga meninjau delapan titik TPT dan bronjong di kawasan rawan longsor untuk memastikan stabilitas struktur menjelang musim hujan.

Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief, menyebutkan pemantauan lapangan ini menjadi bagian dari evaluasi rutin.

“Monitoring ini penting untuk memastikan kesiapsiagaan daerah menghadapi potensi bencana susulan, terutama di wilayah dengan kontur tanah yang rawan,” ujarnya.

Pemerintah daerah, kata Oemar, berupaya menjaga agar setiap pembangunan pascabencana tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga berkelanjutan.

“Kami ingin memastikan hasil pembangunan tidak berhenti pada proyek semata, melainkan terus dirawat dan dimanfaatkan masyarakat dalam jangka panjang,” katanya. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.