Tegalsiwalan (WartaBromo.com) — Sebuah jasad pria ditemukan mengapung di permukaan aliran sungai Dam Bok Siti, Desa Sumberbulu, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo Selasa (21/10/2025) siang.
Warga pun mendadak gempar dengan penemuan mayat dalam kondisi membengkak dan mengeluarkan bau menyengat itu.
Awalnya, warga mengira benda yang hanyut itu hanyalah sampah atau karung. Namun setelah benda itu menepi, mereka dikejutkan oleh kenyataan pahit — benda tersebut ternyata tubuh manusia.
Penemuan tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, saat wilayah setempat diguyur hujan ringan.
Jasad pria itu ditemukan dalam posisi telungkup, memakai kaus putih berlengan biru, dan sudah mengeluarkan aroma tak sedap.
Warga yang penasaran kemudian menepi dan menarik tubuh korban ke pinggir sungai. Temuan itu segera dilaporkan ke perangkat desa dan aparat kepolisian setempat.
Karena lokasi sungai berada di batas dua desa — yakni Desa Sumberbulu (Kecamatan Tegalsiwalan) dan Desa Clarak (Kecamatan Leces) — perangkat dari kedua wilayah datang ke lokasi.
Dari hasil identifikasi awal, korban diketahui merupakan warga Desa Clarak bernama Nuralis (68), yang sebelumnya telah dilaporkan hilang oleh keluarga.
“Jenazah merupakan warga Desa Clarak. Katanya sudah lama tidak pulang. Keluarga memang sempat mencarinya,” tutur Aminullah, perangkat Desa Sumberbulu.
Perangkat Desa Clarak, Arif Budianto, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, korban memang dikenal sering keluar rumah sendirian tanpa arah yang jelas.
“Benar, almarhum warga kami, Dusun Krajan I, RT 4/RW 1. Sejak Sabtu beliau tak pulang, keluarga sudah mencari ke mana-mana tapi tak ketemu,” ungkap Arif.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Probolinggo Iptu Merdhania Pravita Shanty mengatakan, petugas Polsek Tegalsiwalan langsung bergerak cepat setelah menerima laporan dari warga.
Proses evakuasi dilakukan bersama tim relawan dan perangkat desa. Jenazah langsung dievakuasi ke rumah duka untuk dimakamkan
Lebih lanjut, pihak keluarga menolak dilakukan visum maupun autopsi karena telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
Korban pertama kali meninggalkan rumah sejak Sabtu (18/10). “Keluarga ikhlas dan menolak otopsi, mereka menganggap ini takdir,” tambah Iptu Merdhania.
Peristiwa ini sempat menyita perhatian warga sekitar. Banyak yang datang ke lokasi penemuan untuk memastikan identitas korban.
Polisi mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap anggota keluarga lanjut usia yang sering bepergian sendirian. (lai/saw)





















