Pasuruan (WartaBromo.com) – Kekhawatiran penyandang disabilitas di Kabupaten Pasuruan terhadap ancaman bencana alam kini mulai berkurang. Melalui pembentukan Unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana (ULDPB) oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, kelompok difabel kini dibekali pengetahuan dan keterampilan menghadapi situasi darurat.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Persatuan Tunanetra (Pertuni) Pasuruan, Deny Kurniawan, salah satu organisasi yang ikut tergabung dalam (ULDPB). Menurutnya, sejak dilibatkannya para penyandang disabilitas dalam penanggulangan bencana dibidang sosialisasi dan edukasi, menjadikan mereka bisa menjaga dirinya sendiri ketika terjadi bencana alam.
“Selain bisa mengedukasi masyarakat secara umum, kami sendiri bisa lebih tenang ketika terjadi bencana, karena kami sudah tau cara menyelamatkan diri kami sendiri,” ujar Deny kepada WartaBromo.com, Kamis (23/10/2025).
Deny sangat mengapresiasi adanya program tersebut, karena sejak adanya program tersebut para penyandang disabilitas bisa menjadi bagian dari relawan penanggulangan bencana, bukan lagi menjadi kelompok yang hanya menunggu bantuan evakuasi ketika terjadi bencana alam.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, menjelaskan bahwa keterlibatan penyandang disabilitas yang tergabung dalam ULDPB merupakan salah satu komitmen BPBD dalam melibatkan penyandang disabilitas disetiap kegiatan kebencanaan.
Jika selama ini penyandang disabilitas dipandang hanya sebagai penerima bantuan ketika terjadi bencana alam. Saat ini BPBD memberikan bukti bahwa mereka juga bisa terlibat sebagai relawan dan narasumber sosialisasi mitigasi bencana.
“Memang disabilitas ini menjadi prioritas dalam pertolongan, tapi kami juga memberikan ruang bagi mereka untuk aktif sebagai relawan dan narasumber,” ungkap Sugeng
Dengan adanya program ULDPB diharapkan dapat meninghilangkan setigma masyarakat bahwa penyandang disabiltas merupakan kelompok lemah yang hanya menunggu bantuan, Tetapi masyarakat harus sadar, bahwa penyandang disabilitas juga mampu menjadi mitra setrategis dalam setiap pembangunan daerah khususnya dalam penanggulangan bencana.
“Keterlibatan penyandang disabilitas bertujuan untuk menumbuhkan empati sekaligus membangun solidaritas di tengah keberagaman kemampuan fisik masyarakat,” tambah Sugeng.
Untuk meningkatkan kemampuan penyandang disabilitas dan memperbanyak kader relawan kebencanaan, BPBD berencana memperluas pelatihan kebencanaan bagi komunitas disabilitas di beberapa kecamatan.
“Kami berharap nantinya akan semakain banyak masyarakat khususnya penyandang disabilitas yang memiliki keterampilan dalam menghadapi bencana alam,” tutup Sugeng. (fir/red)