Prigen (WartaBromo.com) – Panitia Khusus (Pansus) Real Estate Prigen yang sudah dibentuk DPRD Kabupaten Pasuruan langsung mengambil langkah cepat dengan meninjau lokasi rencana pembangunan kawasan real estate di lereng Gunung Arjuno–Welirang, Kecamatan Prigen, Rabu (29/10/2025).
Ketua Pansus Sugianto bersama anggota Pansus lainnya seperti Andri Wahyudi, Trilaksono serta warga sekitar menelusuri area lahan yang akan dijadikan pembangunan real estate seluas 22,5 hektar.
Peninjauan dilakukan untuk mengetahui secara langsung dan memastikan kondisi tanah serta hutan yang tengah diperjuangkan warga.
“Selain nanti kita mengkaji dokumen yang ada, kami juga perlu memastikan dan melihat langsung kondisi hutan yang masih asri dan produktif,” ujar Sugianto.
Hasil peninjauan lokasi dan telaah dokumen nantinya akan dijadikan bahan rujukan Pansus untuk melakukan rapat lanjutan bersama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan juga dengan pihak pengembang, dalam hal ini PT Stasion Kota Sarana Permai.
Usai berkeliling meninjau lokasi, Pansus langsung menuju Balai Kelurahan Pecalukan untuk melakukan dialog bersama warga. Warga yang telah menunggu di balai kelurahan menyambut kedatangan Pansus dengan menaruh harapan besar terhadap penyelesaian masalah yang tengah mereka hadapi.
Salah satu aspirasi disampaikan oleh Ketua Gama Duta, Pria Kusuma, pegiat lingkungan dari daerah yang berharap Pansus benar-benar berkomitmen mengawal aspirasi mereka. Pansus yang notabenenya delegasi dari fraksi-fraksi partai politik di DPRD diharapkan tetap tegak lurus pada kepentingan rakyat, bukan pada kepentingan elit parpol.
“Kalau saya boleh meminjam kata-kata Bambang Pacul, Bapak-bapak sebagai korea, kalau nantinya ternyata oleh pimpinan parpol di pusat ada arahan untuk menghentikan pengawalan masalah tersebut, apakah akan tetap berpihak pada warga atau ikut perintah pusat?” tanya Pria untuk memastikan keberpihakan Pansus.
Pria juga menegaskan bahwa masyarakat Prigen menginginkan agar hutan tetap terjaga keasriannya dan tidak dialihfungsikan untuk kepentingan apa pun.
“Bahkan ketika ada tawaran win-win solution dari pengembang untuk nanti misalnya dibuat wisata dan akan melibatkan warga, maka solusi seperti itu juga kita tolak. Kami hanya ingin hutan kami tetap utuh,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, para anggota Pansus secara tegas memastikan bahwa mereka akan tegak lurus pada kepentingan warga dan lingkungan.
Namun, anggota Pansus juga berharap komitmen perjuangan tidak hanya dibebankan kepada DPRD. Mereka meminta agar warga dan organisasi lingkungan yang terlibat juga tetap menjaga konsistensi perjuangan.
“Pansus hanya sebagai pengawal masyarakat dan merekomendasikan. Kunci kemenangan perjuangan kita ada di tangan panjenengan semua. Jangan sampai ada penghianat di antara kita,” tegas Sugianto sembari menutup pertemuan. (fir/red)





















