Probolinggo Siaga! Cuaca Ekstrem Ancam Wilayah, BPBD Gelar Apel Kesiapsiagaan dan Pos Siaga 24 Jam

12

Probolinggo (WartaBromo.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem untuk wilayah Jawa Timur, termasuk Kota Probolinggo.

Dalam sepekan ke depan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sejumlah titik.

BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Timur memprediksi, anomali cuaca di Samudra Hindia dan Laut Jawa menyebabkan peningkatan potensi hujan ekstrem di wilayah pesisir utara, termasuk Probolinggo.

“Kami melihat adanya pergeseran pola angin yang cukup signifikan. Ini bisa memicu hujan deras dan angin kencang terutama pada sore hingga malam hari,” ungkap Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Timur, Anung Suprayitno, Kamis (30/10/2025).

Ia menambahkan, kondisi ini berpotensi memicu banjir genangan di daerah dataran rendah, longsor di wilayah lereng, serta pohon tumbang di area padat lalu lintas. BMKG meminta warga untuk tetap waspada namun tidak panik.

“Pastikan saluran air bersih dari sampah, hindari berteduh di bawah pohon saat hujan deras, dan segera laporkan jika ada potensi bahaya,” katanya.

Sementara itu, BPBD Kota Probolinggo telah menyiagakan tim tanggap darurat di beberapa kecamatan rawan seperti Mayangan, Kanigaran, dan Kademangan. Posko siaga 24 jam sudah aktif menerima laporan warga.

“Kami sudah koordinasi dengan kelurahan untuk memperkuat sistem informasi dini. Jika curah hujan meningkat, sirine peringatan akan dibunyikan di titik-titik tertentu,” ujar Kepala Pelaksana BPBD, Boedi Harjanto.

Boedi menambahkan, pihaknya juga sedang memetakan ulang daerah risiko tinggi berdasarkan data curah hujan tahun lalu dan laporan masyarakat.

“Tahun ini kami tidak mau hanya reaktif, tapi lebih proaktif dalam mitigasi,” tegasnya.

Menariknya, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin juga meminta seluruh perangkat daerah hingga RT/RW berpartisipasi aktif.

Ia menekankan pentingnya edukasi masyarakat agar memahami langkah-langkah keselamatan dasar saat bencana terjadi.

“Bencana tidak bisa diprediksi, tapi kesiapan bisa dilatih. Mulai dari cara evakuasi cepat, titik kumpul aman, sampai penggunaan alat darurat,” ujarnya.

Tak hanya itu, Pemkot juga bekerja sama dengan sejumlah komunitas relawan dan sekolah untuk mengadakan simulasi tanggap bencana pada November mendatang.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mitigasi dini.

“Probolinggo tidak boleh hanya tangguh dalam seremonial, tapi juga tangguh dalam aksi nyata,” tutup Aminuddin. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.