Pandaan (Wartabromo.com) – DPRD Kabupaten Pasuruan bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Polres Pasuruan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah SPBU di wilayah Kecamatan Pandaan dan Prigen, Minggu (2/11/2025) malam. Sidak dilakukan menindaklanjuti banyaknya laporan masyarakat terkait BBM jenis Pertalite yang dinilai terkontaminasi dan menyebabkan mesin kendaraan brebet.
Lokasi sidak dimulai dari SPBU Jawi di Candi Wates Kecamatan Prigen, kemudian berlanjut ke SPBU Jl Raya Kasri Petungasri, SPBU Bypass Jl Surabaya-Malang di Karang Kati, dan terakhir SPBU Jl Pahlawan Sunaryo, Kuti, Kecamatan Pandaan.
Dari pemeriksaan awal, volume liter dinyatakan sesuai standar dan warna BBM masih dalam batas normal. Namun, ditemukan indikasi bau tidak wajar pada Pertalite yang dinilai lebih menyengat dari biasanya.
“Volume aman, kuantitas pas, 20 liter ya 20 liter, tinggal cek baunya, baunya agak menyegat,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi, dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya @awreborn77.
Salah satu petugas SPBU Kuti juga terlihat mengakui adanya perbedaan bau tersebut dibandingkan Pertalite biasanya.
Andri menegaskan pihaknya meminta uji laboratorium lebih lanjut untuk memastikan kualitas BBM yang beredar aman bagi masyarakat.
“kami minta uji lab agar kita bisa tahu hasilnya seperti apa. Karena baunya ini beda dengan pertalite biasanya,” tegasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan, Mita Kristiani, menjelaskan sidak dilakukan sebagai tindak lanjut isu dugaan kontaminasi Pertalite di wilayah setempat. Tim melakukan dua metode pengujian, yaitu uji kualitas melalui pengukuran densitas dan penggunaan deep stick (tongkat duga), serta uji kuantitas menggunakan bejana ukur dan gelas ukur.
“Pada tongkat duga ini kita lumuri dengan pasta, kemudian dimasukkan ke tangki pengisian BBM. Jika pasta berubah warna, berarti ada campuran dalam BBM Pertalite,” jelas Mita.
Hasil pemeriksaan menyebutkan Pertalite dari tiga SPBU yang disidak terverifikasi asli dan tidak bercampur air atau bahan lain. Uji kuantitas juga dinyatakan sesuai standar tanpa ditemukan penyimpangan.
Meski demikian, temuan adanya bau berbeda pada BBM masih menjadi perhatian dan menunggu hasil uji lab lanjutan sebagai langkah memastikan kualitas Pertalite yang beredar di Pasuruan. (fir)
            
		




















