Pasuruan (WartaBromo.com) – Ratusan pengemudi ojek online (ojol) melurug Kantor DPRD Kota Pasuruan, Selasa (4/11/2025), menuntut ganti rugi atas rusaknya motor akibat dugaan buruknya kualitas Pertalite. Menariknya, Ketua DPRD Kota Pasuruan, M. Toyib, mengaku turut merasakan hal serupa.
“Saya mengalami sendiri kok. Ada sepeda motor baru tak pakai, kok nyendut-nyendut, padahal bensinnya masih ada,” ujar M. Toyib saat ditemui usai menerima perwakilan pengunjuk rasa.
Toyib bercerita, kejadian itu dialaminya sekitar tiga hari lalu setelah membeli Pertalite di salah satu SPBU di wilayah Kota Pasuruan.
“Tapi nggak sampai ke bengkel. Cuma ditap (dikeluarkan bahan bakarnya) dan bisa lagi,” jelasnya.
Pernyataan Ketua DPRD ini sontak menambah panas isu terkait dugaan turunnya kualitas bahan bakar Pertalite. Ia menyebut, pengalaman pribadi tersebut menjadi bukti bahwa keluhan masyarakat dan para ojol memang perlu ditindaklanjuti secara serius.
Sebelumnya, ratusan pengemudi ojol dari berbagai wilayah di Kota Pasuruan menggelar aksi besar di depan Kantor DPRD. Mereka membawa spanduk dan poster berisi tuntutan agar pemerintah turun tangan terkait kerusakan motor akibat bahan bakar yang disebut “mbrebet”.
Koordinator aksi, M. Yunus, menyebut banyak rekan-rekannya kehilangan penghasilan lantaran motor rusak setelah mengisi Pertalite. “Ini bukan sekadar keluhan soal BBM, tapi soal keberlangsungan hidup kami,” tegasnya.
Dalam dokumen resmi bertajuk Tuntutan dan Permintaan Aksi Nyata, para ojol yang tergabung dalam Aliansi Ojol se-Indonesia mengajukan lima poin tuntutan, di antaranya:
1. Menolak kebijakan BBM campuran etanol yang dinilai bisa merusak mesin.
2. Mendesak pengawasan dan kajian ulang secara transparan terkait kualitas Pertalite.
3. Meminta jaminan ketersediaan BBM berkualitas dan audit independen.
4. Menuntut ganti rugi bagi pengguna yang motornya rusak akibat BBM buruk.
5. Mendorong pembentukan posko pengaduan masyarakat untuk klaim kerugian.
Aksi yang diikuti sekitar 400 pengemudi ini membuat arus lalu lintas di jalur Pantura tersendat. Polisi menutup sementara Jalan Balaikota dan mengalihkan kendaraan ke jalur alternatif.
Usai aksi, Ketua DPRD M. Toyib langsung menggelar audiensi dengan perwakilan pengemudi ojol. Ia berjanji akan memfasilitasi seluruh tuntutan tersebut.
“Kami akan menindaklanjuti, dan dalam waktu dekat ini juga akan mengundang pihak SPBU, Pertamina, serta pendampingan dari Polres dan Disperindag,” ujarnya.
Hingga siang hari, massa masih bertahan di depan gedung dewan sambil menunggu hasil audiensi. Situasi tetap kondusif dengan penjagaan ketat aparat kepolisian. (don)
            
		




















