Ratusan Ojol Lurug Kantor DPRD Kota Pasuruan, Tuntut Ganti Rugi Imbas Motor “Mbrebet”

119

Pasuruan (WartaBromo.com) – Ratusan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai wilayah di Kota Pasuruan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kota Pasuruan, Selasa (4/11/2025) pagi. Mereka menuntut ganti rugi atas kerusakan motor yang diduga disebabkan oleh buruknya kualitas bahan bakar Pertalite.

Aksi yang diikuti ratusan pengemudi itu dimulai dengan konvoi dari sejumlah titik, salah satunya di depan GOR Untung Suropati, Jalan Sultan Agung. Massa bergerak membawa spanduk dan poster bertuliskan berbagai tuntutan, lalu menuntun sepeda motor mereka sejauh 500 meter menuju kantor dewan di Jalan Balaikota.

Sesampainya di lokasi, para driver menggelar orasi dan menyerahkan dokumen berisi lima tuntutan utama kepada anggota DPRD Kota Pasuruan.

Koordinator aksi, M. Yunus, mengatakan banyak motor ojol yang brebet hingga mogok setelah mengisi bahan bakar jenis Pertalite.

“Kami menuntut DPRD dan pemerintah daerah turun tangan. Banyak dari kami yang kehilangan penghasilan karena motor rusak. Ini masalah serius, bukan hanya soal BBM, tapi soal kehidupan kami,” ujarnya.

Dalam dokumen bertajuk Tuntutan dan Permintaan Aksi Nyata (Solusi yang Diharapkan), para ojol yang tergabung dalam Aliansi Ojol se-Indonesia memaparkan poin-poin berikut:

1. Menolak kebijakan bahan bakar minyak (BBM) yang bercampur etanol (bioetanol), karena dikhawatirkan dapat merusak komponen mesin kendaraan. Mereka mendesak DPRD Kota Pasuruan menjamin kualitas Pertalite yang disalurkan kepada masyarakat benar-benar memenuhi standar minimum RON 90 dan tidak tercampur bahan lain.

2. Mendesak pemerintah dan pihak terkait untuk melakukan kajian ulang secara transparan sebelum mengimplementasikan BBM campuran etanol. Mereka juga meminta peningkatan pengawasan dan sanksi tegas bagi pihak-pihak yang terbukti menyalurkan BBM berkualitas buruk.

3. Menuntut ketersediaan BBM berkualitas demi keberlangsungan usaha pengemudi ojek online. Aliansi juga meminta dilakukan audit kualitas independen oleh lembaga nonpemerintah yang hasilnya dipublikasikan secara transparan kepada masyarakat.

4. Meminta ganti rugi kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kerusakan kendaraan akibat penggunaan Pertalite berkualitas buruk. Mereka juga mendesak adanya audiensi lanjutan dengan Pertamina dan pengelola SPBU di wilayah Pasuruan untuk membahas mekanisme kompensasi atau penggantian kerugian.

5. Mendorong pembentukan posko pengaduan sebagai wadah laporan masyarakat jika kejadian serupa terulang. Posko ini diharapkan bisa menampung pengaduan dan memproses klaim ganti rugi konsumen secara cepat.

Aksi besar-besaran ini membuat lalu lintas di jalur utama Pantura tersendat. Polisi menutup sementara Jalan Balaikota dan mengalihkan arus kendaraan dari arah Probolinggo–Surabaya ke jalur alternatif.

Hingga siang hari, massa masih bertahan di depan gedung DPRD Kota Pasuruan sambil menunggu perwakilan mereka diterima untuk audiensi. Sejumlah aparat kepolisian tampak berjaga ketat untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif. (don)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.