Tingkatkan Produktivitas Pertanian Pemkab Lumajang Salurkan 10 Cultivator Melalui DBHCHT

17

Lumajang (Wartabromo.com) – Pemerintah Kabupaten Lumajang semakin serius menguatkan sektor pertanian berbasis keberlanjutan. Selain menggulirkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari pemerintah pusat, Pemkab Lumajang juga memaksimalkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk meningkatkan produktivitas petani tembakau di daerah tersebut.

Melalui skema DBHCHT, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyalurkan tambahan 10 unit cultivator bagi kelompok tani tembakau di Lumajang. Bantuan ini melengkapi sejumlah alsintan yang sebelumnya diserahkan kepada 73 kelompok tani se-Kabupaten Lumajang oleh Bupati Indah Amperawati (Bunda Indah) di Aula Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Senin (3/11/2025).

Dengan adanya dukungan DBHCHT, petani tembakau kini semakin mudah mengakses teknologi pertanian modern. Dampaknya, proses pengolahan lahan berjalan lebih cepat, efisien, dan hemat biaya tenaga kerja, sehingga hasil produksi berpotensi meningkat signifikan.

“Bantuan dari DBHCHT ini memastikan petani tembakau semakin siap menghadapi tantangan pertanian masa kini. Teknologi pertanian harus dirasakan merata hingga akar rumpun petani,” tegas Bunda Indah.

Menurut Bunda Indah, pengembangan sektor pertanian bukan hanya tentang teknis tanam, tetapi strategi besar untuk membangun ekonomi desa yang lebih kuat, ramah lingkungan, dan berorientasi masa depan.

Ia menekankan bahwa pertanian merupakan jantung kehidupan masyarakat Lumajang. Karena itu, pemerintah berkomitmen memperluas dukungan pelatihan, peningkatan kapasitas kelompok tani, hingga penguatan pasca-panen agar produk pertanian memiliki nilai jual lebih tinggi di pasar.

Kepala DKPP Lumajang, Retno Wulan Andari, menjelaskan bahwa penggunaan alsintan mampu memangkas waktu kerja petani secara drastis.

“Dulu satu hektare bisa diolah dalam tiga hari. Sekarang cukup beberapa jam. Efisiensi ini mempercepat sirkulasi ekonomi desa,” jelas Retno.

Selain memberikan alat, Pemkab Lumajang meminta penyuluh pertanian menjadi penggerak perubahan di lapangan. Mereka diharapkan mengarahkan petani agar mengadopsi teknologi, menerapkan sistem tanam modern, dan berorientasi pada peningkatan kualitas hasil panen.

Lewat dukungan DBHCHT, Lumajang tidak hanya menargetkan peningkatan produksi tembakau, tetapi juga peningkatan nilai tambah melalui pengolahan, pengemasan, dan pemasaran produk secara lebih kompetitif. (rud/**)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.