Erupsi Meningkat, Warga Lereng Semeru Diterjang Lahar Dingin

26

Lumajang (Wartabromo.com) – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali memasuki fase waspada. Selama sepekan terakhir, erupsi dan luncuran lava pijar dari puncak Semeru meningkat signifikan. Kondisi ini, bersamaan dengan hujan deras yang mengguyur kawasan hulu, akhirnya memicu banjir lahar dingin yang menerjang permukiman warga di beberapa desa lereng Semeru, Rabu (5/11/2025).

Arus material vulkanik bercampur air hujan melintas deras di jalur aliran Kali Regoyo, kawasan Gondoruso. Bahkan, aliran lahar dingin tampak meluap hingga ke area permukiman.

Dalam video amatir yang diterima redaksi, warga panik sembari memperingatkan satu sama lain untuk segera menyelamatkan diri.

“Banjir wes banjir, meluap iki, butuh pertolongan,” teriak seorang warga dalam video tersebut.

Arus deras itu tercatat muncul sekitar pukul 14.00 WIB dan warga menyebut getarannya mencapai amplitudo 38, yang mengindikasikan material lahar benar-benar memasuki kawasan hunian.

Meski demikian, hingga kini belum ada laporan korban jiwa. Namun, tim gabungan dari Pemkab Lumajang, TNI, dan Polri terus melakukan asesmen untuk memastikan dampak kerusakan di lapangan.

Dua hari sebelumnya, tepatnya Senin (3/11/2025), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah merilis peringatan dini terkait peningkatan aktivitas lava pijar di Kawah Jonggring Saloko. Karena itu, peristiwa kemarin menjadi bukti nyata bahwa ancaman banjir lahar dingin semakin nyata saat curah hujan meningkat.

BPBD Lumajang menegaskan bahwa masyarakat di jalur aliran lahar harus meningkatkan kewaspadaan. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono, mengatakan pihaknya sudah memberikan imbauan lebih awal kepada warga.

“Sebelumnya masyarakat kami imbau untuk waspada banjir lahar dingin, terutama di aliran lahar,” tegasnya. Selain itu, ia memastikan tim siaga bencana terus melakukan monitoring intensif di titik-titik rawan.

Musim hujan yang baru dimulai membuat potensi banjir lahar dingin semakin besar. Oleh karena itu, warga di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Semeru diminta untuk menghindari aktivitas di sekitar bantaran sungai saat hujan turun, terutama di waktu sore hingga malam hari.

Peningkatan erupsi Gunung Semeru dalam beberapa hari terakhir memicu ancaman nyata bagi warga lereng gunung. Meski belum ada korban, banjir lahar dingin yang meluber ke permukiman menjadi pengingat bahwa mitigasi dan kesigapan masyarakat harus terus ditingkatkan. (Rud)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.