Probolinggo (WartaBromo.com) — Deru mesin memecah keheningan pagi di kaki Gunung Argopuro. Sebanyak 60 mobil offroad dari berbagai komunitas menguji adrenalin di jalur ekstrem Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (8/11/2025).
Aksi seru ini menjadi bagian dari ajang Offroad Adventure 4×4, yang resmi dilepas oleh Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris dalam rangkaian besar The Seven Lakes Festival 2025.
Event yang digelar oleh Pemkab Probolinggo bekerja sama dengan komunitas Probolinggo 4×4 Adventure itu berlangsung meriah di Rest Area Betek, Desa Betek, Krucil.
Puluhan peserta datang dari berbagai daerah—dari yang sudah berpengalaman hingga komunitas baru—semuanya tertantang menaklukkan medan alam khas pegunungan Probolinggo.
“Alhamdulillah, hari ini kita bisa kumpul dengan para penggemar offroad dan pencinta alam. Kami sudah siapkan lintasan menantang di area persawahan dan perbukitan dengan pemandangan yang luar biasa,” ujar Bupati Gus Haris usai melepas peserta.
Menurutnya, kegiatan offroad bukan sekadar hobi, melainkan juga cara kreatif untuk mempromosikan wisata alam Kabupaten Probolinggo kepada khalayak luas.
“Insya Allah kegiatan ini juga menjadi bagian dari persiapan Overlander Series Indonesia, yang akan menjelajahi berbagai destinasi wisata di Probolinggo,” jelasnya.
Gus Haris menambahkan, event ini diharapkan bisa mempererat kebersamaan antar komunitas sekaligus menjadi momentum kebangkitan wisata alam dan olahraga ekstrem di wilayahnya.
“Semoga semangat ini bisa terus menular untuk memajukan kegiatan wisata dan outdoor di Probolinggo,” katanya optimistis.
Ketua Probolinggo 4×4 Adventure, Didit, menjelaskan bahwa rute sepanjang 30 kilometer telah disiapkan dengan cermat, memadukan jalur tanah, persawahan, dan perbukitan.
“Peserta bisa memilih dua kategori, yakni happy fun dan ekstrem,” terangnya.
Untuk happy fun, jalurnya lebih santai dan pendek—finish sekitar pukul 13.30 WIB di Rest Area Guyangan. Sedangkan kategori ekstrem jauh lebih menantang dan baru selesai sekitar pukul 17.00 WIB.
Menurut Didit, trek tersebut bukan sekadar soal kekuatan mesin, tapi juga menguji strategi, kecepatan, dan kerja sama tim.
“Kami berharap event ini bisa rutin digelar setiap tahun. Selain ajang silaturahmi, ini juga promosi wisata yang efektif untuk Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.
Usai finis di Rest Area Guyangan, para peserta menginap di lokasi. Esoknya, ada Family Gathering dengan berbagai acara.
Suasana makin ramai dengan atraksi mobil remote control offroad, yang bahkan menarik perhatian Bupati Gus Haris untuk ikut mencoba salah satu mobil mini tersebut.

The Seven Lakes Festival 2025: Meriah, Penuh Warna dan Adrenalin
The Seven Lakes Festival 2025 berlangsung 10 hari penuh, mulai 7 hingga 16 November 2025. Festival ini dibuka meriah dengan Larung Sesaji di Ranu Segaran, Kecamatan Tiris, disertai alunan gamelan dan musik tradisional Okkol.
Keesokan harinya, suasana makin ramai dengan parade batik dan bazar UMKM yang menampilkan produk unggulan lokal. Tak ketinggalan, lomba fotografi alam, pentas seni budaya, dan hiburan gethek ikut mewarnai agenda festival.
Sementara di Krucil, wisatawan bisa menikmati atraksi paramotor di langit Bremi Eco Park, serta canyoning di Air Terjun Guyangan yang menantang.
Puncak keseruan terjadi pada Sabtu (8/11/2025) dengan Seven Lakes Fashion Festival di atas panggung terapung Ranu Segaran. Malam harinya, panggung berubah menjadi arena sendratari spektakuler “Selendang Merah Dewi Rengganis”, yang mengangkat kisah legenda lokal.
Masih di hari yang sama, festival juga menggelar Hyang Argopuro Coffee Festival dan Offroad Family Gathering di kawasan Krucil. Tak berhenti di situ, berbagai lomba olahraga ekstrem seperti MTB Enduro, Trail Run, Arung Jeram Sprint Race, Adventure Race, hingga Lomba Dayung Perahu Naga siap menguji daya tahan dan nyali para peserta.
Menurut Bupati Gus Haris, The Seven Lakes Festival bukan hanya sekadar pesta rakyat, tetapi juga strategi promosi wisata berkelanjutan yang mampu menggerakkan ekonomi lokal.
“Festival ini membuka peluang kerja baru bagi masyarakat sekitar dan menjadi momentum kebangkitan pariwisata Probolinggo,” tuturnya.
Event ini juga didukung oleh Bank Indonesia serta sejumlah kementerian, yang turut berpartisipasi dalam pameran produk unggulan daerah dan sesi sosialisasi ekonomi kreatif.
Menjelang penutupan, festival akan menampilkan Dewi Rengganis Carnival di Krucil—parade megah dengan kostum etnik, tari tradisional, dan musik khas Probolinggo.
Sebagai penutup, Trail Adventure dan Paramotor Show akan digelar di sekitar Ranu Segaran pada 16 November 2025, disertai hiburan rakyat yang menandai berakhirnya perayaan penuh warna ini.
Dengan perpaduan antara wisata alam, budaya, dan olahraga ekstrem, The Seven Lakes Festival diharapkan menjadi ikon tahunan baru Jawa Timur dan memperkuat posisi Probolinggo sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia. (saw/**)





















