Probolinggo (WartaBromo.com) — Kabupaten Probolinggo kian serius memoles sektor pariwisata agar mendunia.
Melalui ajang The Seven Lakes Festival 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo membuka lebar peluang investasi, terutama untuk pariwisata berbasis lingkungan atau green investment.
Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris atau akrab disapa Gus Haris, menegaskan bahwa arah pembangunan wisata ke depan harus tetap menjaga keseimbangan alam.
Prinsipnya jelas — investasi boleh masuk, tapi tidak boleh merusak keindahan dan keaslian alam Probolinggo.
“Kami membuka peluang bagi investor, tapi dengan catatan, pengembangan harus sejalan dengan visi kami: kembali kepada alam. Tidak boleh ada pembangunan yang merusak ekosistem,” ujar Gus Haris usai kegiatan Media Gathering 2025 di Desa Bermi, Kecamatan Krucil, Rabu-Kamis (12–13/11/2025).
Gus Haris mengungkapkan, minat calon investor terhadap potensi wisata di Probolinggo terus meningkat.
Dalam beberapa kunjungan di Jakarta, sejumlah pihak mulai menunjukkan ketertarikan untuk menanamkan modal di sektor wisata alam dan budaya.
“Banyak yang menanyakan tentang Seven Lakes Festival. Ini sinyal positif. Artinya, perhatian terhadap potensi wisata Probolinggo mulai tumbuh,” ungkapnya.
Festival ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi konsep eco-tourism dan sustainable tourism.
Sekaligus menunjukkan bahwa investasi tidak harus berbentuk beton, tapi juga bisa berupa kontribusi terhadap pelestarian alam dan budaya lokal.
Menurut Gus Haris, kawasan Tiris dan Krucil akan dijadikan model pengembangan wisata berbasis keberlanjutan.
Pemerintah daerah mendorong sinergi antara pemerintah, masyarakat lokal, dan investor untuk menciptakan ekosistem wisata yang berdaya saing sekaligus ramah lingkungan.
“Kami ingin wisata Probolinggo dikenal bukan karena gemerlap bangunannya, tapi karena keindahan alam dan budayanya.
The Seven Lakes Festival 2025 akan berlangsung pada 7–16 November 2025 di kawasan wisata Tiris dan Krucil.
Festival ini menggabungkan pesona tujuh danau dan tujuh air terjun, serta memperkenalkan potensi investasi hijau yang berpihak pada pelestarian alam.
Kegiatan ini juga menampilkan perpaduan nature tourism, cultural tourism, dan sportourism, dengan melibatkan komunitas lokal serta pelaku UMKM agar manfaat ekonomi bisa dirasakan secara merata.
“The Seven Lakes Festival bukan hanya ajang wisata, tapi juga momentum untuk memperkuat identitas Probolinggo sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan di Jawa Timur,” ujar Gus Haris menutup keterangannya. (saw)





















