Kasus Perundungan di SDN 1 Kaliacar Probolinggo Diselesaikan Secara Kekeluargaan, Pelaku dan Korban Kini Kembali Akur

16

Gading (WartaBromo.com) – Kasus perundungan yang terjadi di SDN 1 Kaliacar, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, dan sempat menjadi perhatian publik setelah cuplikan videonya beredar di media sosial, akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan.

Para orang tua siswa yang terlibat sepakat menutup persoalan tersebut melalui mediasi yang difasilitasi kepolisian.

Kepala SDN 1 Kaliacar, Evy Susanty, menjelaskan bahwa insiden itu terjadi pada Rabu (12/11/2025).

Namun pihak sekolah baru menerima laporan dua hari kemudian, tepatnya pada Jumat (14/11/2025).

Setelah itu, sekolah segera berkoordinasi dengan Polsek Gading untuk mempertemukan seluruh pihak terkait.

“Mediasi dilakukan keesokan harinya di Mapolsek Gading. Semua pihak hadir dan proses berjalan baik,” ujarnya, Senin (17/11/2025).

Evy menerangkan bahwa rangkaian peristiwa bermula pada Senin (10/11/2025). Saat itu, korban berinisial D meminjam buku milik siswi A, yang merupakan teman dekat pelaku, E (12).

Ketika buku dikembalikan, A menjambak rambut D. Merasa terkejut, korban kemudian mengucapkan kata-kata yang dianggap menyinggung.

Ucapan itu memicu emosi E, yang kemudian melakukan pemukulan terhadap korban.

Dua hari berikutnya, seusai para siswa bermain voli di halaman sekolah, tindakan serupa kembali terjadi.

Momen inilah yang terekam dalam video dan kemudian beredar luas di media sosial.

Dalam video tersebut tampak pula beberapa remaja lain yang merupakan siswa SMP setempat. Mereka tidak seluruhnya terlibat langsung, tetapi berada di lokasi saat kejadian.

Evy menegaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi di luar jam pelajaran. Saat ini, aktivitas sekolah kembali berjalan normal. Siswa yang terlibat dalam insiden itu juga telah kembali belajar seperti biasa.

“Anak-anak yang terlibat sudah kembali berinteraksi dengan baik. Mereka tampak akrab seperti sebelumnya,” katanya.

Kanit Reskrim Polsek Gading, Aipda Romli, membenarkan bahwa persoalan ini telah diselesaikan melalui musyawarah.

Keluarga masing-masing siswa sepakat tidak membawa persoalan lebih jauh, termasuk terkait penyebaran video yang sempat viral.

“Semua pihak telah sepakat berdamai. Tidak ada yang keberatan, termasuk soal video yang beredar,” ujar Romli.

Pihak sekolah berharap insiden ini menjadi pembelajaran bersama, baik bagi siswa maupun orang tua, mengenai pentingnya komunikasi, pendampingan.

Serta penguatan karakter untuk mencegah perundungan di lingkungan pendidikan. (aly/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.