Stok Obat Sesak Nafas dan Vitamin Pengungsi APG Semeru Menipis

8

Lumajang (WartaBromo.com) – Ketersediaan obat-obatan di lokasi pengungsian penyintas Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru semakin menipis dan hampir habis.

Kondisi ini memperburuk situasi kesehatan para pengungsi yang kini banyak mengeluhkan gangguan pernapasan, pusing, hingga trauma psikologis pascabencana.

Di pos pengungsian SDN Supiturang 4, ada sekitar 100 lebih warga yang bertahan. Didominasi lansia dan anak-anak.

Bidan Desa Supiturang, Ika Yuli Suryani yang bertugas di pos pengungsian tersebut mengatakan, sejumlah besar pengungsi mengalami sesak napas, pegal, sakit kepala, serta trauma mendalam akibat erupsi yang menghancurkan permukiman mereka.

“Keluhan pernapasan terutama dialami para lansia dan anak-anak. Selain itu, banyak juga yang mengeluhkan demam, pegal, hingga sakit kepala. Trauma psikologis jelas masih sangat terasa,” ujarnya, Jumat (21/11/25).

Ika menjelaskan, pusing dan sakit kepala yang dialami para penyintas tidak hanya dipicu kondisi fisik, tetapi juga tekanan mental dan kepanikan akibat kehilangan seluruh harta benda mereka.

Situasi di tempat pengungsian pun cukup memprihatinkan. Lebih dari 100 orang bertahan di lokasi tersebut, mulai dari lansia, anak-anak, remaja, hingga satu ibu hamil. Namun, persediaan obat jauh dari mencukupi.

“Stok obat dari puskesmas belum mampu mengimbangi kebutuhan, terutama untuk obat pernapasan dan vitamin,” tuturnya.

Sementara itu, Tukiyem, salah satu penyintas mengatakan, dirinya bersama warga yang lain kini kebingungan. Pasalnya rumah untuk pulang sudah tidak ada.

Tukiyem dan sekitar 25 KK yang ada di pengungsian kini hanya bisa pasrah, menjalani nasib mereka selanjutnya.

“Baju saja tinggal yang melekat ini, semuanya hilang sudah, tersapu erupsi kemarin,” tandasnya. (lai/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.