Pasuruan (wartabromo.com) – Universitas Merdeka Pasuruan (UNMER Pasuruan) melalui Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LP3) resmi mengembangkan model inovatif untuk Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) berbasis proyek atau Project-Based Learning (PjBL). Program ini menjadi langkah strategis kampus dalam merespons tantangan sosio-kultural masyarakat Pandalungan, khususnya di wilayah pesisir Kota Pasuruan.
Inovasi yang didukung melalui hibah Belmawa Kemendiktisaintek tersebut mengintegrasikan isu-isu lokal pesisir dan nilai budaya Pandalungan dalam mata kuliah Bahasa Indonesia dan Pancasila. Melalui pendekatan PjBL, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga menganalisis persoalan nyata yang terjadi di masyarakat, kemudian menghasilkan karya solusi berupa poster, pentigraf, video, hingga film pendek.
Ketua Pelaksana, Anang Aris Widodo, S.Kom., M.T, menyampaikan bahwa pendekatan ini mampu memperkecil jarak antara ruang kelas dan realitas sosial yang dihadapi masyarakat.
“Wilayah Pandalungan memiliki dinamika sosial-budaya yang khas. Melalui PjBL, mahasiswa belajar secara mendalam, berinteraksi langsung dengan masyarakat, dan menghasilkan solusi yang berdampak,” ujarnya.

Untuk memastikan model berjalan efektif dan relevan, tim dosen telah menyusun pedoman pembelajaran, merevisi RPS, menggelar FGD, serta melaksanakan workshop bersama para akademisi, tokoh masyarakat, dan perwakilan pemerintah daerah.
Rektor UNMER Pasuruan, Dr. Ir Sulistyawati, MP, mengapresiasi penuh pengembangan pembelajaran MKWK berbasis PjBL ini. Ia menyebut inovasi tersebut sejalan dengan visi kampus dalam membentuk lulusan yang Pancasilais dan peka terhadap konteks lokal.
“Pembelajaran Berbasis Proyek seperti ini bukan sekadar memenuhi tuntutan kurikulum, tetapi merupakan upaya strategis untuk mengasah kepekaan sosial, kemampuan analitis, dan karakter mahasiswa. Integrasi budaya Pandalungan menjadikan MKWK lebih hidup, relevan, dan dekat dengan realitas masyarakat. Kami sangat mendukung keberlanjutan program ini di tahun-tahun berikutnya.”
tegasnya.
Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr Muhammad Mashuri, S.H., MH, menambahkan bahwa program ini menjadi penguat mutu pembelajaran di UNMER Pasuruan.
“Model pembelajaran MKWK berbasis proyek membawa suasana belajar yang lebih aktif, kolaboratif, dan kontekstual. Ini menjadi contoh baik bagaimana mata kuliah wajib dapat dirancang untuk meningkatkan literasi akademik sekaligus menumbuhkan kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan sosial dan budaya. Secara akademik, ini sangat mendukung peningkatan kualitas capaian pembelajaran dan profil lulusan.” katanya.
Ia juga memastikan bahwa UNMER Pasuruan akan mendorong penerapan model serupa pada mata kuliah lain, terutama yang berkaitan erat dengan isu sosial, budaya, dan pemberdayaan masyarakat.
Program PjBL MKWK ini diharapkan memperkuat kontribusi UNMER Pasuruan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) serta mendukung arah kebijakan Asta Cita RPJMN 2025–2029, khususnya dalam penguatan karakter dan identitas bangsa.
Untuk memahami lebih jauh implementasi program ini, tonton video pengembangan Model Pembelajaran MKWK di sini (red/*)





















