Lumajang (WartaBromo.com) – Sejumlah tenaga kesehatan yang bertugas di Dusun Sumber Langsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang, harus menghadapi situasi berbahaya saat banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang aliran Sungai Regoyo pada pagi hari.
Demi keselamatan, mereka dievakuasi menggunakan alat berat jenis eksavator untuk menyeberangi sungai yang mendadak meluap.
Satu persatu para tenaga kesehatan dari Puskesmas Candipuro harus bergantian naik ke ekskavator agar bisa melewati derasnya aliran lahar dingin.
Proses evakuasi seluruh petugas membutuhkan waktu sekitar lima menit sebelum akhirnya mereka berhasil mencapai tepi sungai dengan aman.
Bagi salah satu tenaga medis yang sedang menjalani program internship, dr. Kayla, mengungkapkan bahwa ini adalah pengalaman pertamanya menyeberangi sungai dalam situasi banjir lahar dingin Semeru.
“Baru pertama kali saya dinas, lalu terjebak di daerah terisolir, naik eksavator seperti ini baru pertama kali saya alami, seru sekali,” katanya, Sabtu (29/11/2025).
Sebelum bencana terjadi, para nakes tersebut datang ke Dusun Sumber Langsep untuk memberikan layanan kesehatan bagi ratusan warga yang tinggal di wilayah tersebut.
Ketika erupsi Semeru disusul banjir lahar dingin, para warga itu terisolasi karena lokasi permukiman berada di seberang sungai.
Kepala Puskesmas Candipuro, dr. Eva Devi Amalia, menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan ke wilayah itu dilakukan secara rutin dan semakin intensif selama masa erupsi.
“Terutama untuk memberikan layanan kesehatan pada ibu hamil. Bahkan ketika sudah memasuki trimester ketiga, mereka (ibu hamil) itu harus dibawa ke luar. Agar ketika terjadi lahar dingin Semeru tidak terisolir dan bisa melahirkan tanpa hambatan,” jelas dia.
Sejauh ini, aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih cukup tinggi. Termasuk bahaya banjir lahar dingin yang juga mengintai. Terlebih ketika kawasan puncak diguyur hujan deras. (lai/saw)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
