Probolinggo (WartaBromo.com) — Tensi menjelang Musda IV MUI Kabupaten Probolinggo meningkat setelah Jaringan Intelektual Nahdliyin (JIN) menyerukan perlunya pembaruan di tubuh MUI.
Ajakan itu menyoroti kebutuhan lembaga ini untuk lebih responsif menghadapi isu-isu keagamaan masa kini.
Koordinator JIN Probolinggo, Lukman Sumardi, memotret kondisi MUI di daerah sebagai lembaga yang membutuhkan penyegaran agar mampu menjawab tantangan sosial-keagamaan yang terus berubah.
Menurutnya, Musda kali ini tak semestinya sekadar menjadi ritual lima tahunan. MUI perlu kepemimpinan yang lebih progresif.
“Bukan hanya bergantung pada otoritas ulama sepuh, melainkan memberi ruang bagi ulama muda yang punya kompetensi dan kepekaan terhadap isu-isu kontemporer,” ujar Lukman, Kamis (412/2025).
Ia menilai kehadiran generasi baru dalam struktur MUI penting untuk mempercepat transformasi lembaga, terutama dalam merespons dinamika keumatan yang makin kompleks.
“Harapannya, Musda melahirkan arah baru. Kita butuh MUI yang menawarkan solusi, bukan sekadar menjaga tradisi,” ucapnya.
Sebagai bentuk dorongan konkret, JIN Probolinggo mengajukan delapan nama ulama muda yang dianggap punya kapasitas memimpin MUI Kabupaten Probolinggo.
Mereka berasal dari lingkungan pesantren besar dan memiliki rekam jejak kuat dalam pengabdian sosial.
Nama-nama itu antara lain KH Mohammad Hasan Naufal (Nun Boy), KH Hassan Ahsan Malik (Nun Alex), KH Hasan Abdurrahman Wafi (Lora Abdur).
Ada juga Lora Muhammad Imdad Rabbani (Ra Imdad), Lora Muhammad Al Fayadl (Ra Fayyadl), KH Asnawi Najib (Gus Najib), KH Fathurrozi (Gus Rozi), dan KH M Faisol Zaini (Gus Faisol).
Lukman menilai para ulama muda itu mewakili spektrum keilmuan dan pengalaman yang luas. Mereka, katanya, bisa menjadi jembatan antara tradisi dan pembaruan dalam tubuh MUI. “Ulama muda di Probolinggo banyak dan kompeten. Tinggal bagaimana keberanian memberi mereka ruang,” ujarnya.
Musyawarah Daerah (Musda) IV Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (6/12/2025) di Auditorium Madpembaruan.
Bakal menjadi arena penting untuk menentukan arah perjalanan lembaga ini lima tahun ke depan. (saw)





















