Update Banjir DAS Rejoso: Air Mulai Surut, Namun Sejumlah Titik Masih Tergenang Hingga Pagi Ini

48

Pasuruan (WartaBromo.com) – Genangan banjir akibat meluapnya Sungai DAS Rejoso di wilayah Kecamatan Winongan dan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, mulai berangsur surut. Namun hingga Jumat (5/12/2025) pukul 08.30 WIB, BPBD Kabupaten Pasuruan melaporkan masih terdapat beberapa titik yang belum sepenuhnya kering.

Banjir sebelumnya terjadi akibat meningkatnya debit air kiriman dari wilayah hulu, yakni Kecamatan Lumbang dan Puspo, sejak Kamis (4/12/2025) sore. Meski kondisi umum mulai membaik, sejumlah desa masih tergenang dengan ketinggian bervariasi antara 10 hingga 30 sentimeter.

Kecamatan Winongan:
Desa Bandaran :
1. Dusun Mayangbang: 20–25 cm
2. Dusun Kampung Baru: 15–20 cm
3. Dusun Bandaran: 20–25 cm
4. Dusun Karangtanjung: 25–30 cm
5. Dusun Makam: 20–25 cm

Desa Winongan Kidul :
1. Dusun Cokropaten: 15–20 cm
2. Dusun Serambi: 15–20 cm
3. Dusun Kebondalem: 15–20 cm

Desa Winongan Lor :
1. Dusun Karangsono: 10–15 cm

Dua wilayah di Kecamatan Rejoso juga masih menunjukkan genangan saat evaluasi pukul 07.00 WIB, Desa Toyaning dengan ketinggian 20–30 cm, Desa Sadengrejo, 20–30 cm.

Genangan banjir di Kecamatan Grati masih tersisa di beberapa titik, terutama di Desa Kedawung Kulon dengan ketinggian air mencapai 40-50 cm di Dusun Kebrukan, 20–40 cm di Dusun Adirogo, serta sekitar 10 cm di Joyo Mulyo dan Jalan Kebrukan. Sementara itu, di Desa Kedawung Wetan, genangan di Dusun Kajarkuning tercatat antara 10–30 cm.

Alwan, warga Desa Winongan Lor, menuturkan bahwa banjir mulai dirasakan sejak Kamis sore saat hujan deras mengguyur.

“Biasanya kami aman walaupun ada banjir kiriman. Tanggul yang dulu viral karena bahannya jelek sudah dibetulkan. Tapi kemarin beda, banjir datang dari arah yang berbeda,” ujar Aris.

Ia mengaku bersama warga menelusuri penyebab perubahan arus banjir tersebut.

“Ada yang bilang tanggul dijebol untuk bangun kolam, dan setelah dicek ternyata benar. Tanggul yang seharusnya menahan air dijebol dan sekarang jadi kolam. Anehnya, kenapa ditutupi pagar bambu seluas itu? Biar warga nggak tahu kah?” keluhnya.

Menurut Alwan, informasi yang ia terima menyebutkan jika bangunan itu milik seseorang yang bukan warga Karangsono.

“Katanya sudah didatangi aparat desa, tapi kami nggak tahu benar tidaknya. Banjir nggak surut sampai sekarang, sudah 12 jam lebih. Sangat mengganggu aktivitas warga hasil panen gagal, ternak hanyut. Kami berharap segera ada tindakan kepada pihak yang membangun kolam di sekitar sungai itu. Kami sangat dirugikan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariadi, memastikan kondisi perlahan membaik namun mengingatkan warga tetap siaga mengantisipasi kemungkinan banjir susulan.

“Perkembangan pagi ini menunjukkan air sudah mulai surut di sebagian besar wilayah terdampak. Namun masih ada beberapa titik dengan genangan 10 hingga 30 sentimeter. Petugas terus melakukan pemantauan di lapangan,” ujar Sugeng.

“Kami imbau warga tetap berhati-hati dan waspada, terutama yang tinggal di daerah rendah dekat aliran sungai. Potensi hujan di wilayah hulu masih perlu diantisipasi,” tambahnya.

Hingga berita ini diturunkan, BPBD bersama relawan masih melakukan penyisiran dan membantu warga yang membutuhkan. (don)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.