Kraksaan (WartaBromo.com) – Pemerintah Kabupaten Probolinggo menandai peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2025 dengan menegaskan penguatan integritas di semua lini pemerintahan. Melalui sarasehan yang digelar Inspektorat Daerah, upaya pencegahan korupsi diarahkan agar semakin membumi hingga ke level desa.
Sarasehan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 di Auditorium Kantor Bupati Probolinggo, Senin (15/12/2025). Kegiatan ini menjadi ruang refleksi sekaligus penguatan komitmen bersama dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Dalam kegiatan sarat pesan edukatif itu, dilakukan pencanangan 24 Desa Antikorupsi yang mewakili seluruh kecamatan di Kabupaten Probolinggo.
Sebagai langkah strategis untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas di tingkat pemerintahan desa. Pemerintah daerah berharap, nilai-nilai antikorupsi dapat diinternalisasikan dalam setiap pelayanan publik dan pengelolaan anggaran desa.
Pada kesempatan yang sama, Pemkab Probolinggo memberikan penghargaan kepada perangkat daerah dan kecamatan yang dinilai konsisten membangun budaya integritas.
Upaya penguatan gerakan antikorupsi juga ditandai dengan pengukuhan enam penyuluh antikorupsi dan 11 Patriot Integritas Muda. Mereka diharapkan menjadi penggerak utama dalam menyebarkan nilai integritas, khususnya di kalangan masyarakat dan generasi muda.
Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris menyampaikan bahwa penghargaan yang diterima Kabupaten Probolinggo dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan hasil kerja kolektif seluruh unsur pemerintahan.
“Capaian ini patut disyukuri, tetapi juga harus dijaga. Integritas harus menjadi budaya, bukan sekadar target penilaian,” ujar Gus Haris, sapaannya.
Ia mengingatkan seluruh jajaran agar menjadikan momentum Hakordia sebagai penguat komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Sementara itu, Inspektur Kabupaten Probolinggo Imron Rosyadi menjelaskan bahwa Sarasehan Hakordia 2025 merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Inspektorat dalam membangun sistem pengawasan yang efektif.
“Pencegahan korupsi tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan partisipasi semua pihak, mulai dari birokrasi, masyarakat, hingga lembaga pendidikan,” kata Imron.
Selain sarasehan dan penyerahan penghargaan, kegiatan juga diisi dengan forum diskusi interaktif yang melibatkan unsur penegak hukum.
Diskusi tersebut membahas pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan aparat penegak hukum dalam pencegahan dan penindakan tindak pidana korupsi.
Melalui peringatan Hakordia 2025 ini, Pemerintah Kabupaten Probolinggo berharap upaya membangun pemerintahan yang bersih dan berintegritas dapat terus diperkuat dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. (saw)





















