Nestlé Indonesia Tanam 1.000 Mangrove di Pesisir Pasuruan

12

Pasuruan (WartaBromo.com) – Nestlé Indonesia melalui program #BersamaNestlé memulai aksi nyata penghijauan pesisir dengan menanam 1.000 tanaman bakau di Desa Watuprapat, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (11/12/2025). Kegiatan ini menjadi langkah awal dari rangkaian penanaman pohon dan mangrove yang akan dilakukan di tiga provinsi di Indonesia.

Aksi penanaman tersebut diinisiasi oleh PT Nestlé Indonesia Pabrik Kejayan dan melibatkan lebih dari 100 sukarelawan yang terdiri dari karyawan Nestlé, perwakilan pemerintah daerah, serta masyarakat setempat. Sejumlah pejabat turut hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur Dr. Nurkholis, S.Sos., M.Si., M.Han., Head of Human Resources Nestlé Indonesia Pabrik Kejayan Heru Tjahyono, Asisten Administrasi Bidang Umum Setda Kabupaten Pasuruan Eka Wara Bhrespati, S.STP., M.Si., Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Pasuruan Heru Farianto, S.Sos., M.Si., serta Kepala Desa Watuprapat, Mariyono.

Indonesia saat ini tercatat sebagai salah satu negara dengan kontribusi emisi karbon yang cukup signifikan. Data Global Carbon Project (GCP) menunjukkan emisi CO₂ fosil Indonesia pada 2024 mencapai 812,2 juta ton per tahun. Secara global, emisi CO₂ dari pembakaran bahan bakar fosil diperkirakan mencapai sekitar 38 miliar ton per tahun pada 2025. Dalam konteks mitigasi perubahan iklim, ekosistem mangrove memiliki peran strategis karena mampu menyerap gas rumah kaca secara efektif sekaligus melindungi kawasan pesisir.

Menjawab tantangan tersebut, Nestlé Indonesia melalui pilar Good for Planet berkomitmen untuk berkontribusi dalam perlindungan ekosistem sebagai bagian dari agenda pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.

Factory Manager Nestlé Indonesia Pabrik Kejayan, Imelda Mayasari, mengatakan kegiatan penanaman mangrove ini merupakan bentuk kontribusi perusahaan dalam mitigasi perubahan iklim sekaligus upaya meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya pelestarian lingkungan.

“Selama lebih dari 50 tahun, Nestlé Indonesia berupaya menciptakan manfaat bersama bagi masyarakat dan bumi. Kami percaya menjaga lingkungan memerlukan kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan sektor swasta. Harapannya, kegiatan ini memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan di Pasuruan,” ujarnya.

Kegiatan ini juga sejalan dengan Strategi Nasional Pengelolaan Lahan Basah: Ekosistem Gambut dan Mangrove yang dicanangkan Kementerian PPN/Bappenas. Pemerintah menargetkan rehabilitasi mangrove hingga 2045, dengan sasaran 49.097 hektare pada periode RPJMN 2025–2029 sebagai bagian dari penguatan ketahanan pesisir dan pengurangan emisi karbon.

Berdasarkan Peta Mangrove Nasional 2024 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jawa Timur memiliki kawasan mangrove seluas 30.839,3 hektare atau sekitar 48,38 persen dari total mangrove di Pulau Jawa, menjadikannya provinsi dengan luasan mangrove terbesar di wilayah tersebut.

Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Pasuruan, Eka Wara Bhrespati, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menilai penanaman mangrove merupakan bagian dari upaya menanggulangi bencana alam di wilayah pesisir yang membutuhkan kolaborasi antara pemerintah daerah dan dunia usaha.

“Kami berharap PT Nestlé Indonesia dapat terus mengembangkan kegiatan serupa untuk menjaga dan merestorasi ekosistem pesisir demi masa depan yang lebih baik. Pasuruan bangkit, bersama kita bisa,” katanya.

Sementara itu, salah satu sukarelawan, Eko Rudianto, mengaku senang dapat terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Ia berharap kontribusi yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan generasi mendatang.

Ke depan, melalui program #BersamaNestlé, Nestlé Indonesia juga akan melanjutkan inisiatif penanaman 1.000 pohon di Batang, Jawa Tengah, serta 4.000 tanaman mangrove di Desa Pusaka Jaya Utara, Karawang, Jawa Barat. (red)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.