Pengangguran Kota Pasuruan Turun Jadi 4,59 Persen, Laki-laki Masih Dominan

9

Pasuruan (WartaBromo.com) – Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Pasuruan pada tahun 2025 tercatat sebesar 4,59 persen. Angka ini menunjukkan tren penurunan dalam tiga tahun terakhir, meski masih menyisakan pekerjaan rumah, terutama terkait ketimpangan pengangguran berdasarkan jenis kelamin.

Data tersebut terungkap dalam hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pasuruan pada Desember 2025.

Kepala BPS Kota Pasuruan, Imam Sudarmadji, menjelaskan bahwa TPT merupakan indikator utama untuk mengukur jumlah angkatan kerja yang belum terserap oleh pasar kerja.

“TPT hasil Sakernas Agustus 2025 berada di angka 4,59 persen,” kata Imam, Kamis (18/12/2025).

Dengan angka tersebut, berarti dari setiap 100 orang angkatan kerja di Kota Pasuruan, terdapat sekitar 4 hingga 5 orang yang masih menganggur.

Dalam definisi BPS, pengangguran mencakup penduduk yang tidak bekerja namun sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, memiliki usaha tetapi belum berjalan, hingga mereka yang sudah putus asa dan tidak lagi aktif mencari pekerjaan.

Jika ditarik ke belakang, tren TPT Kota Pasuruan menunjukkan penurunan yang konsisten. Pada tahun 2023, TPT berada di angka 5,64 persen, turun menjadi 4,63 persen pada 2024, dan kembali menurun tipis menjadi 4,59 persen pada 2025.

Namun, jika dipilah berdasarkan jenis kelamin, pengangguran di kalangan laki-laki masih lebih tinggi dibanding perempuan. TPT laki-laki tercatat sebesar 4,95 persen, sementara TPT perempuan berada di angka 4,14 persen.

Kondisi ini, menurut Imam, bisa dibaca dari dua sisi. Di satu sisi, angka tersebut mencerminkan adanya kesenjangan pengangguran antar gender. Namun di sisi lain, hal ini juga menggambarkan perbedaan pola partisipasi dan karakteristik angkatan kerja di pasar kerja Kota Pasuruan.

“Secara umum, penurunan tingkat pengangguran terbuka menunjukkan adanya perbaikan dalam penyerapan tenaga kerja. Namun, masih ada dinamika yang perlu dikaji lebih dalam oleh pemerintah,” ujar Imam.

Ia menambahkan, tantangan ke depan tidak hanya soal ketersediaan lapangan pekerjaan, tetapi juga berkaitan dengan status pekerjaan serta kesesuaian keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan pasar. (don)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.