Menguak Makna Hari Ibu 22 Desember dari Kongres Perempuan hingga Perjuangan Masa Kini

14

Pasuruan (WartaBromo.com) – Hari Ibu di Indonesia diperingati setiap 22 Desember. Namun, peringatan ini bukan sekadar momen seremonial untuk memberi bunga atau ucapan kasih sayang semata.

Di baliknya, tersimpan sejarah panjang perjuangan perempuan Indonesia yang sarat makna kebangsaan. Hari Ibu lahir dari semangat pergerakan, persatuan, dan kesadaran akan pentingnya peran perempuan dalam membangun bangsa.

Berikut sejumlah makna menarik Hari Ibu di Indonesia yang penting untuk diketahui:

1. Berakar dari Kongres Perempuan Indonesia 1928

Penetapan Hari Ibu berawal dari Kongres Perempuan Indonesia I yang digelar di Yogyakarta pada 22–25 Desember 1928. Kongres bersejarah ini dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari berbagai daerah di Nusantara.

Dalam forum tersebut, perempuan Indonesia secara kolektif menyuarakan berbagai tuntutan penting, di antaranya hak memperoleh pendidikan, kesetaraan martabat perempuan, serta penolakan terhadap berbagai bentuk diskriminasi di masa kolonialisme.

Kongres ini menjadi tonggak awal kebangkitan gerakan perempuan Indonesia dalam memperjuangkan peran dan haknya di tengah masyarakat.

2. Diresmikan oleh Presiden Soekarno

Hari Ibu kemudian ditetapkan secara resmi melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959. Penetapan ini dilakukan langsung oleh Presiden Soekarno. Tanggal 22 Desember dipilih untuk mengenang hari pertama Kongres Perempuan Indonesia.

Hal ini menegaskan bahwa Hari Ibu di Indonesia memiliki makna historis dan politis sebagai simbol perjuangan, bukan sekadar perayaan domestik.

3. Makna Mendalam dalam Konsep Ibu Pertiwi

Dalam konteks kebangsaan, istilah “ibu” tidak hanya merujuk pada sosok orang tua. Indonesia juga mengenal konsep Ibu Pertiwi, yang menggambarkan tanah air sebagai sosok ibu yang melahirkan, melindungi, dan membesarkan bangsanya.

Makna ini menegaskan peran strategis perempuan dalam membentuk nilai, karakter, serta masa depan bangsa Indonesia.

4. Menitikberatkan Hak dan Peran Perempuan

Berbeda dengan peringatan Hari Ibu di sejumlah negara lain, Hari Ibu di Indonesia lebih menitikberatkan pada perjuangan hak dan peran perempuan di ruang publik.

Peringatan ini menyoroti pentingnya kesetaraan gender dalam pendidikan, ekonomi, sosial, serta keterlibatan perempuan sebagai penggerak perubahan di berbagai sektor kehidupan.

5. Relevan hingga Masa Kini

Semangat Hari Ibu tetap relevan hingga saat ini. Peringatan ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan hukum bagi perempuan, pencegahan kekerasan dan diskriminasi, serta pemenuhan hak perempuan di berbagai bidang.

Nilai-nilai yang diperjuangkan sejak 1928 tersebut masih menjadi pekerjaan rumah bersama di tengah dinamika masyarakat modern. (Jun)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.