Pasuruan (WartaBromo.com) – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pasuruan mengalami lonjakan tajam sepanjang tahun 2025. Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat sebanyak 492 kasus DBD, meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan tahun 2024 yang hanya mencapai 210 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, Shierly Marlena, mengatakan peningkatan tersebut dipengaruhi sejumlah faktor, terutama perubahan cuaca ekstrem yang terjadi sepanjang tahun ini.
“Memang temuan kami tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu. Se-indonesia sama peningkatan kasus,” kata Shierly, Sabtu (27/12/2025) kepada wartabromo.com.
Sebelumnya, Dinkes sempat merilis informasi adanya satu pasien meninggal dunia karena DBD pada bulan Mei 2025. Namun setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa pasien tersebut bukan meninggal akibat DBD, melainkan karena penyakit lain.
“Bukan, setelah telusur bukan DBD,” jelasnya.
Dokter Shierly menjelaskan, faktor dominan meningkatnya kasus DBD adalah perubahan cuaca yang tidak menentu. Curah hujan tinggi yang diselingi cuaca panas menciptakan banyak genangan air, sehingga menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.
Selain faktor alam, rendahnya kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan juga turut memperparah kondisi. Lingkungan padat penduduk dengan sanitasi buruk, genangan air di sekitar rumah, serta masih minimnya penerapan perilaku 3M menjadi pemicu utama.
“Masyarakat Kota pasuruan diminta mewaspadai potensi penularan dan bersama melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan gerakan 3M plus secara berkala,” ujarnya.
“Menguras, menutup tempat penampungan air, serta mengubur atau memanfaatkan barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk masih belum dilakukan secara konsisten,” tambahnya.
Untuk itu, Dinkes Kota Pasuruan mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi penularan DBD dan bersama-sama melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M Plus secara berkala.
Langkah “Plus” yang dimaksud antara lain menaburkan larvasida pada tempat penampungan air, menggunakan lotion anti nyamuk, memakai pakaian lengan panjang dan celana panjang, serta merawat tanaman yang berpotensi menjadi tempat perindukan jentik nyamuk.
Tak hanya itu, masyarakat juga diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala mirip DBD, seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, atau muncul bintik merah pada kulit.
“Dan jika menjumpai gejala mirip DBD seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot/sendi, mual, muntah, atau bintik merah, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat,” tutupnya. (don)





















