Kenapa Tahun Baru Identik dengan Kembang Api? Ini Sejarah Petasan Bambu ke Kembang Api Berwarna

17

Pasuruan (WartaBromo.com) – Kembang api menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai perayaan besar, terutama saat Tahun Baru. Ledakan cahaya berwarna-warni di langit malam bukan sekadar hiburan, tetapi memiliki sejarah panjang yang bermula ribuan tahun lalu.

Lantas, bagaimana sebenarnya sejarah kembang api hingga dikenal luas di seluruh dunia? Berikut penjelasannya:

Awal Mula Kembang Api di China Kuno

Sejarah kembang api bermula di China kuno pada masa Dinasti Han (202 SM–220 M). Pada periode ini, masyarakat belum mengenal mesiu. Mereka membakar batang bambu di dalam api.

Ketika bambu dipanaskan, rongga di dalamnya akan meledak dan menghasilkan suara keras. Masyarakat China kala itu percaya suara ledakan tersebut mampu mengusir roh jahat, terutama saat menyambut Tahun Baru. Tradisi ini menjadi cikal bakal lahirnya petasan.

Penemuan Mesiu dan Lahirnya Petasan Modern

Perkembangan besar terjadi pada masa Dinasti Song (960–1279 M). Saat itu, masyarakat China mulai menggunakan bubuk mesiu. Mesiu dimasukkan ke dalam gulungan kertas atau tabung kecil yang dilengkapi sumbu, sehingga ledakan bisa dikendalikan.

Dari sinilah petasan mulai dikenal dalam bentuk yang lebih modern. Penggunaannya pun semakin meluas dalam berbagai perayaan, seperti:

  • Tahun Baru
  • Pernikahan
  • Kelahiran anak

Petasan dipercaya sebagai simbol perlindungan sekaligus harapan akan keberuntungan dan kebahagiaan.

Penyebaran Kembang Api ke Eropa

Pada abad ke-14, para pedagang membawa teknologi kembang api dari China ke Eropa. Masyarakat Eropa kemudian mengadopsinya sebagai bagian dari perayaan dan upacara penting.

Penggunaan kembang api semakin populer pada abad ke-15 hingga ke-17. Pada masa ini, Italia menjadi pusat perkembangan kembang api, khususnya saat era Renaisans.

Nah, Italia dikenal sebagai pelopor pertunjukan kembang api artistik. Para ahli api atau fire masters merancang pertunjukan khusus untuk:

  • Acara kerajaan
  • Festival besar
  • Perayaan kenegaraan

Mereka juga melakukan eksperimen bahan kimia untuk menghasilkan kembang api berwarna, yang kemudian menjadi standar pertunjukan kembang api modern.

Memasuki abad ke-19, produsen mulai memproduksi kembang api secara massal. Inovasi ini membuat kembang api tidak lagi terbatas untuk kalangan bangsawan atau acara kerajaan.

Masyarakat umum pun dapat menggunakan kembang api dalam skala lebih luas, baik untuk perayaan nasional, keagamaan, hingga hiburan pribadi. (Jun)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.