Probolinggo (WartaBromo.com) – Suasana duka menyelimuti rumah di Jalan Serma Abdul Rahman No. 35, Kota Probolinggo, Jumat (4/7/2025) dini hari.
Jenazah Anang Suryanto (59), salah satu korban tewas dalam tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, akhirnya tiba di rumah duka setelah menempuh perjalanan panjang dari Bali.
Isak tangis keluarga pecah seketika saat ambulans membawa peti jenazah tiba. Warga sekitar yang sejak sore menanti, ikut larut dalam suasana haru.
Anang adalah satu dari enam korban meninggal dalam insiden kapal yang tenggelam di perairan Pebuahan, Jembrana, Bali. Jenazah para korban ditemukan pada Kamis pagi oleh tim SAR gabungan, dibantu warga dan nelayan setempat.
Setelah proses identifikasi di RS Negara Jembrana, keenam jenazah langsung dipulangkan pada Kamis malam sekitar pukul 19.20 WIB menggunakan lima unit ambulans.
Korban lainnya yang turut dipulangkan berasal dari Banyuwangi, yakni: Fitri Lestari (33) dan putranya Afnan Mustofa (3), warga Desa Tampo, Kecamatan Cluring.
Serta Eko Satrio (51) asal Sukowidi, Elok Rumantini (34) asal Kelurahan Lateng, Cahyani (45) dari Kecamatan Srono.
“Saat penyerahan jenazah di Pelabuhan Ketapang, ada seremoni singkat yang dipimpin langsung Menteri Perhubungan, Pak Dudy Purwaghandi,” kata Abdul Hafidz, sopir ambulans yang membawa jenazah.
Meski kondisi cuaca di jalur penyeberangan Gilimanuk–Ketapang masih tergolong ekstrem dengan gelombang tinggi, proses pemulangan korban berjalan lancar. “Kami bersyukur perjalanan aman meski gelombang masih tinggi,” ujarnya.
Di tengah duka, kabar selamatnya satu kru kapal asal Probolinggo menjadi sedikit penghibur. Dia adalah Sandi, pemuda asal Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, yang tercatat sebagai Anak Buah Kapal (ABK) KMP Tunu Pratama Jaya.
Hingga kini, penyelidikan atas insiden maut tersebut masih dilakukan. Diduga kuat cuaca buruk dan gelombang tinggi menjadi pemicu utama tragedi yang merenggut enam nyawa ini. (lai/saw)