Pasuruan (WartaBromo.com) – Bumi diperkirakan akan mengalami peningkatan kecepatan rotasi pada bulan Juli dan Agustus 2025, yang bertolak belakang dengan tren perlambatan rotasi yang biasanya terjadi seiring waktu.
Meski ada sejumlah faktor yang dapat menjelaskan percepatan rotasi selama musim panas ini, penyebab lonjakan kecepatan terbaru masih menjadi misteri bagi para ilmuwan.
Secara umum, kita tahu bahwa Bumi menyelesaikan sedikit lebih dari 365 putaran penuh pada porosnya setiap tahun, dan itulah yang kita kenal sebagai jumlah hari dalam setahun. Namun, di masa lalu, jumlah hari dalam setahun jauh lebih banyak.
Berdasarkan beberapa penelitian, Bumi membutuhkan waktu antara 490 dan 372 hari untuk menyelesaikan satu kali perjalanan mengelilingi Matahari. Artinya, rotasi Bumi pernah jauh lebih cepat daripada sekarang.
Graham Jones, seorang astrofisikawan dari Universitas London, mengungkapkan bahwa hari terpendek dalam sejarah mungkin akan terjadi hanya dalam beberapa minggu ke depan. Menurutnya, Bumi kemungkinan berputar lebih cepat pada tiga hari tertentu yakni 9 Juli, 22 Juli, dan 5 Agustus.
Meskipun perbedaannya sangat kecil jika hanya diukur dalam milidetik, panjang hari bisa berkurang masing-masing sebesar 1,30 ms, 1,38 ms, dan 1,51 ms. Perubahan sekecil apa pun dalam kecepatan rotasi Bumi dapat mempengaruhi sistem satelit, akurasi GPS, dan cara kita melacak waktu.
Fenomena percepatan rotasi Bumi ini menunjukkan bahwa planet kita terus berubah, bahkan dalam cara yang tak terlihat oleh mata manusia. Hari-hari yang lebih pendek di bulan Juli dan Agustus mungkin tak kita sadari, tetapi dampaknya bisa signifikan dalam dunia teknologi dan ilmu pengetahuan. (jun)