LPA Probolinggo Gandeng Pesantren Tangkal Kekerasan Anak dan Bahaya Digital

15

Probolinggo (WartaBromo.com) – Ratusan santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, mendapat pembekalan penting soal perlindungan anak.

Mereka diajak waspada terhadap kekerasan, perundungan, narkoba, hingga bahaya digital dalam kegiatan sosialisasi yang digelar Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Probolinggo, Rabu (9/7/2025).

Sekitar 500 santri, guru, dan pengurus pondok antusias mengikuti kegiatan sosialisasi perlindungan anak yang digelar di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kegiatan ini menjadi langkah nyata LPA dalam menyasar lingkungan pesantren sebagai garda terdepan pembentukan karakter anak.

Tidak hanya edukatif, acara ini juga interaktif. Para peserta diajak mengenali hak-hak mereka sebagai anak, belajar memahami bentuk kekerasan yang sering tak disadari, serta diberi simulasi dan studi kasus yang membumi.

Sekretaris LPA Kabupaten Probolinggo, Muslimin Saba, menegaskan pentingnya memperluas edukasi ke seluruh elemen pendidikan, termasuk pesantren.

“Anak-anak harus dilindungi dari kekerasan fisik, verbal, dan psikologis. Mereka juga perlu memahami bahaya narkoba dan cara bijak bermedia sosial,” katanya.

Menurutnya, pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk generasi sehat secara mental, sosial, dan spiritual. Karena itu, sinergi antara LPA dan lembaga keagamaan menjadi kunci penguatan sistem perlindungan anak berbasis komunitas.

Hal senada disampaikan Pembina LPA Kabupaten Probolinggo, Anna Maria Dwi Susiandri. Ia menjelaskan bahwa LPA bukan sekadar lembaga advokasi, tapi juga edukatif, konsultatif, dan pendamping dalam upaya pemenuhan hak-hak anak.

“LPA memantau implementasi hak anak di masyarakat, sekolah, hingga keluarga. Kami juga menangani kasus kekerasan anak melalui pendekatan hukum maupun non-litigasi, dan siap mendampingi secara psikologis serta sosial,” papar Anna.

Acara ini turut melibatkan OPD terkait seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3AKB), Dinas Pendidikan, kepolisian, dan unsur kesehatan, sebagai bagian dari kolaborasi lintas sektor.

Ponirin Mika, Kasubbag Humas dan Infokom Ponpes Nurul Jadid menyambut baik kegiatan ini. “Santri harus menjadi generasi pelopor kebaikan, bukan korban pengaruh negatif,” ujarnya.

Dalam paparannya, Anna Maria juga menekankan bahwa pesantren punya posisi penting karena menampung ribuan santri di Kabupaten Probolinggo. “Keterlibatan mereka akan memperkuat sistem perlindungan anak yang berbasis nilai dan komunitas,” tegasnya.

LPA sendiri membuka layanan pengaduan dan pendampingan gratis untuk anak dan masyarakat, baik langsung maupun melalui platform digital.

Dengan semangat yang diusung dalam kegiatan ini, LPA berharap muncul agen-agen perubahan dari kalangan santri yang siap membangun lingkungan aman, ramah anak, dan bebas kekerasan. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.