Pasuruan (WartaBromo.com) – Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80, geliat penjualan bendera merah putih di Kota Pasuruan tak seramai tahun-tahun sebelumnya. Para pedagang musiman mengaku omzet penjualan menurun drastis dibandingkan perayaan Agustus pada tahun-tahun sebelumnya.
Di sepanjang Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (2/8/2025), sejumlah lapak bendera berdiri. Namun, antusiasme warga untuk membeli atribut kemerdekaan terlihat lesu. Bendera-bendera yang digantung dan digelar masih banyak yang belum terjual.
Aep Saefudin (45), pedagang bendera asal Garut, Jawa Barat, mengatakan penjualan tahun ini jauh lebih rendah dibanding biasanya.
“Biasanya sehari bisa dapat Rp5 juta, sekarang paling cuma Rp1 juta,” ujarnya saat ditemui di lokasi.
Aep yang telah berjualan bendera selama lebih dari 20 tahun ini membawa ribuan potong bendera berbagai ukuran dan jenis, dengan harga mulai dari Rp25 ribu hingga Rp400 ribu. Ia berharap penjualan bisa meningkat mendekati tanggal 17 Agustus.
Sutikno (34), warga asal Desa Pancur, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan itu rela membeli bendera di Kota Pasuruan untuk kegiatan agustusan di kampungnya. Namun, ia mengaku suasana bulan kemerdekaan tahun ini terasa berbeda dari tahun sebelumnya.
“Di kampung saya, banyak yang belum pasang bendera. Tidak seperti tahun-tahun lalu. Mungkin karena banyak orang yang sedang bingung dengan kondisi negara,” katanya.
Minimnya pemasangan bendera dan atribut kemerdekaan di lingkungan warga turut berdampak pada penurunan minat beli. Sejumlah pedagang musiman yang datang dari luar daerah pun hanya bisa pasrah dan berharap kondisi akan membaik dalam beberapa hari ke depan.
“Biasanya awal bulan ini ramai-ramainya. Tapi ditunggu aja, saya disini mungkin sampai akhir bulan Agustus,” tutup Aep. (don)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
