Pasuruan (WartaBromo.com) – Warga Desa Wonorejo digemparkan oleh kasus tragis pembunuhan yang menimpa seorang siswa kelas 1 SD. Peristiwa mengenaskan ini tak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga memicu keprihatinan luas di masyarakat.
Sejumlah fakta mulai terungkap, mengungkap kronologi dan dugaan motif di balik kejadian ini. Berikut fakta yang dihimpun WartBromo:
1. Korban Masih Kelas 1 SD
Korban bernama Haidar (7), siswa kelas 1 SD, ditemukan dengan luka parah di bagian kepala. Berdasarkan pantauan di lokasi, darah masih terlihat di teras rumah korban.
2. Kediaman Pelaku Hanya Berjarak 10 Meter
Haidar tewas setelah diduga dihantam pelaku, Afandi (32), tetangganya sendiri yang rumahnya hanya berjarak sekitar 10 meter.
3. Korban Dihabisi hingga Meninggal Menggunakan Ganco
Pelaku disebut mendatangi korban yang tengah berada di teras rumah, lalu memukul kepala korban menggunakan beloncong atau ganco. Darah langsung bercucuran, dan korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
4. Pelaku Dianggap Agak Stres
Kepala Desa Sambisirah, Abdul Rokhim, mengaku terkejut ketika mendapat kabar pembunuhan di wilayahnya.
“Awalnya saya diinfokan ada pembunuhan di desa. Saya terkejut langsung ke lokasi. Pelakunya anaknya Pak Manap, yang saya tahu itu pelakunya agak stres, Mas,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dusun setempat, Fauzi. Ia mengaku pelaku memang dikenal temperamental.
“Iya gitu itu Mas, sering marah-marah. Mulai dari ke anak-anak sampai ke warga,” kata Fauzi.
5. Pelaku Pernah Minta Pekerjaan ke Pak Kades
Abdul Rokhim menambahkan, pelaku pernah datang ke rumahnya untuk meminta pekerjaan.
“Tapi selama tiga kali itu, tidak ketemu saya,” imbuhnya.
6. Rumah Korban Dirusak
Usai pemakaman, rumah pelaku yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari rumah korban dirusak.
Informasi yang dihimpun, keluarga dari pihak ayah korban, Juli Eko Prastyo, yang datang dari Lekok, Kabupaten Pasuruan itu melampiaskan kemarahan dengan melempari rumah pelaku menggunakan batu. Sejumlah kaca pecah dan beberapa bagian rumah rusak akibat hantaman benda tumpul.
Beberapa saksi menyebut, selain melempar batu, ada yang menggunakan alat untuk merusak bagian rumah.
Puluhan warga melempari dan merusak dua rumah milik keluarga pelaku, Mohamad Afandi (32), serta tiga sepeda motor yang terparkir di halaman. Pengrusakan dilakukan dua kali. Pertama, sesaat setelah pemakaman, lalu berlanjut sekitar pukul 01.00 dini hari.
7. Keluarga Pelaku Diungsikan
Keluarga pelaku telah diungsikan sebelum amukan massa terjadi.
“Bapaknya sudah diungsikan, nggak tahu tapi lokasinya saya,” jelas Kepala Desa Sambisirah, Abdul Rokhim.
8. Sebelum Meninggal, Ayah Korban Janji Akan Ajak Anaknya Nonton Karnaval
Juli Eko, ayah korban mengaku, ia sudah berjanji untuk menjemput Haidar sepulang kerja demi melihat karnaval bersama.
“Siang itu, rencana memang mau saya jemput, pas pulang kerja mau lihat karnaval,” pungkasnya.
9. Pelaku Diperiksa Kejiwaan di RSJ Malang
Polisi melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap Moh Afandi (32), terduga pelaku pembunuhan Mukhammad Haidar Musthofa (7) di Dusun Areng-areng Selatan, Desa Sambisirah, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan. Pemeriksaan dilakukan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang, Malang, untuk mengetahui kondisi mental pelaku. (jun)