Probolinggo (WartaBromo.com) – Pemerintah Kabupaten Probolinggo membidik investor asing demi selamatkan megaproyek senilai ratusan hektare.
Pasalnya masa depan Kawasan Industri Gending atau Probolinggo Industrial Park (PIP) suram.
Proyek yang digadang-gadang menjadi motor penggerak ekonomi ini, mandek setelah PT Maspion tak lagi memberi kabar.
Bupati Probolinggo Mohammad Haris mengakui, pihaknya kini mencari pengganti yang mampu mengeksekusi rencana raksasa tersebut.
Sejumlah calon investor, termasuk dari China, dikabarkan sudah melirik kawasan seluas ratusan hektare ini.
“Agar ada jalan keluar yang bisa menggantikan posisi Maspion. Proses ini sedang berjalan. Semoga dipermudah dengan hadirnya beberapa calon investor, termasuk dari China,” ujar Haris, Rabu (13/8/2025).
Namun, Haris menegaskan jalan menuju realisasi tak akan instan. Pemerintah harus menyiapkan seluruh prasyarat, mulai dari lahan, perizinan, hingga regulasi yang memudahkan investasi.
“Kami jamin keamanan dan kondusivitas. Ini harus dipahami masyarakat karena stabilitas adalah kunci,” tegasnya.
Salah satu pekerjaan rumah terbesar adalah penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Tata Ruang Industri Besar (RTIB).
Lima kecamatan sudah berstatus wilayah industri, tetapi beberapa titik lain masih dalam proses finalisasi.
“Kami akan terus percepat. Sejak awal ini memang jadi PR,” jelas Haris.
Proyek ini awalnya dicanangkan sebagai mercusuar pembangunan Probolinggo.
Mantan Penjabat Bupati, Ugas Irwanto, bahkan memproyeksikan penyerapan tenaga kerja mencapai 50–60 ribu orang.
Apalagi sejumlah pejabat dari PT Maspion beberapa kali berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
Tahap pertama direncanakan menggarap 47 hektare di Gending, lalu berkembang hingga 466 hektare.
Sayangnya, komitmen Maspion tak berlanjut. “Kami sudah menunggu itikad baik, tapi tidak ada komunikasi,” ujar Haris.
Kini, pemerintah daerah menaruh harapan pada investor baru untuk menghidupkan kembali mimpi besar itu.
Membawa Gending menjadi pusat industri yang bisa mengubah wajah ekonomi Probolinggo. (saw)