Probolinggo (WartaBromo.com) – Pantai Bahak, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, berubah jadi panggung besar pelestarian alam.
Selasa (19/8/2025) sore, ribuan bibit mangrove ditanam dalam Festival Mangrove Jawa Timur ke-7 (Mangrovest 2025), sebuah gerakan kolaboratif untuk menyelamatkan garis pantai dari abrasi sekaligus memperkuat ekonomi pesisir.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hadir langsung bersama Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, jajaran Forkopimda, akademisi, hingga komunitas pecinta mangrove.
Dukungan sektor swasta pun mengalir, salah satunya dari PT Semen Indonesia (SIG) Tbk yang menyalurkan 17.845 bibit mangrove hasil budidaya petani lokal.
“Menanam mangrove berarti menanam kehidupan. Akar-akarnya jadi rumah bagi ikan, udang, kepiting, sekaligus pelindung pantai kita dari abrasi,” kata Khofifah dalam sambutannya.
Khofifah mencontohkan bagaimana ekosistem mangrove mengubah wajah pesisir di Desa Penunggul, Kecamatan Nguling, Pasuruan. Berkat kegigihan Karim, warga setempat, kini nelayan dari sembilan kecamatan mencari ikan di kawasan itu.
“Dulu harus melaut jauh, sekarang cukup di sekitar pantai. Ini bukti bahwa mangrove menghadirkan habitat ikan. Karena kita menanam, ikan pun datang,” ujarnya.
Festival ini tak sekadar soal penanaman. Peserta dan pengunjung juga disuguhi pelepasan burung ibis kepala hitam, pelepasan bibit kepiting, hingga fashion show batik bermotif mangrove.
Semua menjadi simbol bagaimana ekosistem pantai bisa berpadu dengan budaya dan kreativitas.
Bupati Probolinggo Gus Haris menambahkan, mangrove bukan hanya soal ekologi, tetapi juga peluang ekonomi.
“Bunga mangrove bisa jadi produk UMKM, memperkuat ekonomi warga pesisir. Ke depan, kawasan dari Paiton hingga Tongas akan kita perbanyak hutan mangrove,” tegasnya.
Apresiasi Nasional
Sekretaris Ditjen PDASRH KLHK, Mohammad Zainal Arifin, menyebut Jawa Timur sebagai provinsi dengan ekosistem mangrove terluas di Jawa.
“Kepedulian Ibu Gubernur ini langkah luar biasa. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci memastikan mangrove tetap lestari, baik untuk generasi kini maupun mendatang,” ujarnya.
Deputi KLHK Sigit Reliantoro juga mengingatkan pentingnya inovasi pembiayaan agar program rehabilitasi berkelanjutan. “Ilmu dan pengalaman dari Jawa Timur ini harus menular ke provinsi lain,” katanya.
Acara diakhiri dengan doa dan pesan optimisme dari Khofifah. Mengutip lirik Michael Jackson Heal the World, ia mengajak semua pihak menjaga bumi.
“Marilah kita menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik. Semoga ikhtiar kita menjaga mangrove membawa berkah bagi generasi yang akan datang,” tuturnya.
Festival Mangrove ke-7 ini bukan hanya perayaan, tetapi juga pengingat: tanpa mangrove, pesisir kehilangan benteng terakhirnya. Dengan mangrove, laut kembali memberi kehidupan. (saw)