Krisis Air Bersih Probolinggo: Ribuan Warga Berebut Air Bersih, NasDem Turun Tangan Bawa 48 Ribu Liter

59

Probolinggo (WartaBromo.com) – Musim kemarau yang tak kunjung berakhir kembali memaksa ribuan warga di Kabupaten Probolinggo hidup dalam antrean jerigen.

Setidaknya 7.178 jiwa dari 2.364 kepala keluarga di lima kecamatan kini menggantungkan kebutuhan sehari-hari pada suplai air tangki dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Namun bukan hanya BPBD yang bergerak. Partai NasDem ikut turun ke lapangan, mengirim 48 ribu liter air bersih ke desa-desa terdampak.

Truk tangki berkapasitas 6.000 liter dari Program NasDem Peduli langsung disambut dengan sorak lega warga di Kecamatan Banyuanyar, Tegalsiwalan, hingga Tiris.

“Alhamdulillah, akhirnya bisa dapat air bersih. Selama ini harus hemat sekali, bahkan untuk mandi,” ujar Sumiati, seorang warga Desa Bulujaran Kidul sambil menenteng jerigen.

Distribusi dilakukan ke sejumlah titik rawan, mulai Desa Klenang Kidul, Liprak Kidul, Sentulan, hingga Gunung Bekel.

Jumlah pasokan di setiap desa berbeda, antara 3 ribu hingga 12 ribu liter, menyesuaikan tingkat kebutuhan warga.

Kemarau berkepanjangan telah mengeringkan sumber air, sementara distribusi dari jaringan pipa tak mampu memenuhi kebutuhan.

Akibatnya, sebagian warga terpaksa membeli air dengan harga tinggi atau hanya bisa menunggu hujan.

“Kalau tidak ada bantuan, kami benar-benar kesulitan. Air sangat mahal dan sulit dicari,” ungkap Hasan, warga Desa Sentulan.

Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Probolinggo, Dini Rahmania, menegaskan pihaknya akan terus siaga merespons laporan warga.

“Air adalah kebutuhan paling mendasar. Kami bersama Fraksi NasDem DPRD siap membantu kapan pun dibutuhkan,” ujarnya.

Sejak Juni hingga awal September 2025, BPBD mencatat sudah 468 ribu liter air disalurkan ke 15 desa di lima kecamatan.

Tiris menjadi penerima terbanyak dengan 174 ribu liter, disusul Tegalsiwalan 161 ribu liter, Banyuanyar 57 ribu liter, Leces 71 ribu liter, dan Gading 5 ribu liter.

“Kami terus memantau situasi. Jika krisis belum mereda, distribusi akan diperluas,” kata Kepala BPBD Probolinggo, Oemar Sjarief secara terpisah.

Kehadiran parpol bersama pemerintah menjadi penyelamat sementara di tengah paceklik air yang melanda.

Meski bantuan datang, warga tetap diingatkan untuk menggunakan air seperlunya—hanya untuk kebutuhan pokok: minum, memasak, dan menjaga kebersihan. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.