Probolinggo (WartaBromo.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan angka kemiskinan di Kota Probolinggo sepanjang setahun terakhir.
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2025, jumlah penduduk miskin di kota ini berada di angka 5,69 persen, turun dari 6,18 persen pada periode yang sama 2024.
Penurunan sebesar 0,49 poin persentase itu disampaikan Kepala BPS Kota Probolinggo, Mouna Sri Wahyuni, dalam forum resmi bersama Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, di Command Centre, Rabu (10/9/2025) lalu.
“Angka ini menggambarkan bagaimana intervensi pemerintah selama setahun terakhir mampu memberi dampak nyata,” ujar Mouna.
Menurutnya, indikator kemiskinan kini tidak hanya diukur dari sisi pendapatan rumah tangga.
Melainkan juga dari akses terhadap layanan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, keterampilan, hingga administrasi publik.
Wali Kota Aminuddin menilai penurunan angka kemiskinan bukan semata hasil bantuan sosial. Ia menekankan pentingnya menghadirkan layanan publik yang sederhana, murah, dan terintegrasi.
“Boleh jadi seseorang sudah bekerja dan berpenghasilan cukup, tetapi jika akses ke pendidikan dan kesehatan masih sulit, mereka tetap rentan secara struktural,” kata Aminuddin.
Ia menambahkan, pemerintah terus memperkuat sistem layanan publik yang transparan, responsif, dan ramah masyarakat.
Bagi dia, keberadaan layanan yang mudah dijangkau menjadi faktor penting dalam meningkatkan kesejahteraan warga.
Data kemiskinan yang dirilis BPS tersebut akan menjadi dasar penyusunan kebijakan pembangunan Kota Probolinggo dalam setahun ke depan.
Pemerintah juga berkomitmen memperbarui data secara berkala untuk memastikan setiap program tepat sasaran dan berkelanjutan. (saw)