Lumbang (WartaBromo.com) – Kecelakaan maut yang terjadi di jalur menuju Bromo, di Desa Boto, menyisakan duka mendalam. Sesaat sebelum kejadian, sopir bus, mengakui rem angin tidak berfungsi.
Satlantas Polres Probolinggo, sudah mengamankan sopir bus maut. Diketahui bernama Albahri (59), asal Sumbersari, Jember.
Pada polisi, ia mengaku rem kendaraan yang dikemudikannya tidak berfungsi saat melintas di turunan Jatian.
Akibatnya, bus yang membawa rombongan karyawan RS Bina Sehat Jember itu mengalami kecelakaan maut di jalur wisata Bromo.
Dalam pemeriksaan, sopir menjelaskan bus sempat melaju normal sejak keberangkatan hingga mendekati lokasi kejadian. Namun tiba-tiba, rem angin tidak bekerja sama sekali.
“Awalnya bus aman. Tapi sampai di turunan Jatian, rem langsung blong. Saya sudah coba, tapi tidak berfungsi,” ungkapnya.
Untuk menghindari tabrakan dengan kendaraan lain yang padat di sisi kiri jalan, ia memutuskan mengarahkan bus ke pembatas jalan hingga akhirnya berhenti.
“Di kiri saya penuh kendaraan. Kalau tidak dibanting, bisa habis semua. Makanya saya tabrakkan ke pembatas,” katanya di depan penyidik.
Kecelakaan ini menewaskan delapan orang dan melukai puluhan penumpang. Seluruh korban, baik tewas maupun luka, sudah diberangkatkan ke Jember.
Menggunakan sedikitnya 23 ambulance. Meliputi 8 ambulance jenazah dan sisanya ambulance yang membawa korban luka.
Mereka, para korban luka, selanjutnya akan menjalani perawatan di RS Bina Sehat.
Sementara itu hingga Minggu malam, Unit Laka Satlantas Polres Probolinggo masih berjibaku mengevakuasi bus Ind’s 88 Trans bernopol P7221UG dari lokasi kecelakaan.
Rencananya, Dirlantas Polda Jawa Timur akan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan.
Dengan mendatangkan unit TAA (Traffic Accident Analysis) pada Senin, 15 September 2025 besok. (lai/saw)