Probolinggo Ngebut Benahi Integritas, Targetkan Perbaikan Peringkat SPI 2025

25
Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris saat menakar pengetahuan pelajar tentang korupsi.

Probolinggo (WartaBromo.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo sedang menata ulang strategi besar: memperbaiki peringkat Survei Penilaian Integritas (SPI) 2025.

Angka SPI 2024 yang hanya menyentuh skor 71,65 dan menempatkan Probolinggo di urutan ke-25 Jawa Timur, dianggap menjadi alarm serius untuk berbenah.

Data detail SPI 2024 menunjukkan skor internal 75,61, eksternal 89,02, eksper 73,53, dan faktor koreksi 7,59.

Hasil ini dijadikan pijakan untuk menyusun rencana tindak lanjut (RTL) dan strategi sosialisasi integritas birokrasi agar lonjakan nilai bisa diraih tahun depan.

“Nilai SPI bukan sekadar angka, tapi cermin wajah birokrasi kita. Maka, RTL dan sosialisasi ini menjadi fondasi untuk memperbaiki sekaligus mengokohkan budaya integritas di Kabupaten Probolinggo,” tegas Inspektur Kabupaten Probolinggo, Imron Rosyadi.

Upaya perbaikan tidak hanya menyasar ASN, tapi juga menggandeng masyarakat luas.

Pemkab Probolinggo mengemas agenda pencegahan korupsi dengan pendekatan partisipatif: lomba video kreatif bertema integritas, kampanye publik. Seperti ajang Probolinggo Anti Corruption Fest 2025 di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan, Minggu (14/9/2025).

Ada juga penghargaan bagi organisasi perangkat daerah (OPD) yang dinilai paling berkomitmen.

Lima OPD terbaik—Disdukcapil, Disdikdaya, DPUPR, Dinkes, dan Diskominfo—mendapat apresiasi karena dinilai mampu menginternalisasi nilai antikorupsi secara konsisten.

Indikatornya jelas: mulai dari implementasi RTL SPI, kampanye antikorupsi, Fraud Risk Assessment (FRA), hingga kelengkapan standar prosedur pengaduan publik.

Menurut Imron, strategi perbaikan nilai SPI akan bertumpu pada tiga jalur.

Yakni memperkuat kampanye antikorupsi yang mudah dipahami publik, mendorong partisipasi aktif masyarakat, serta memaksimalkan berbagai media untuk menyebarkan pesan integritas.

Pesan dari Pucuk Pimpinan

Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris, menegaskan bahwa gerakan ini tidak boleh berhenti di level seremonial.

“Budaya jujur harus menjadi gaya hidup. Bukan sekadar jargon, tapi praktik nyata dalam keseharian, baik oleh ASN maupun masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menyinggung penggunaan fasilitas dinas yang bijak, larangan gratifikasi, dan pungutan liar sebagai bagian dari revolusi mental yang harus dijalankan.

“Korupsi kecil sekalipun jangan dianggap biasa. Kita harus ubah mindset itu,” tegasnya.

Dengan slogan Prasaja Ngesti Wibawa—tulus ikhlas menuju kemuliaan—Pemkab Probolinggo mencoba menegaskan bahwa integritas adalah pondasi utama pembangunan daerah.

Gus Haris menutup dengan pesan sederhana tapi tegas: “Kejujuran harus menjadi lifestyle kita semua.” (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.