Ribuan Warga Kota Probolinggo Iringi Kepergian HM Buchori

35

Probolinggo (WartaBromo.com) – Ribuan orang mengiringi jenazah HM Buchori, Wali Kota Probolinggo periode 2004–2014, yang wafat di usia 71 tahun, Senin (15/9/2025).

Mereka memberikan penghormatan terakhirnya saat jenazah menuju TPU Brantas, Kelurahan Pilang.

Prosesi itu melewati Jalan KH Abdurrahman Wahid atau Jalan Gus Dur—salah satu proyek penting yang lahir di masa kepemimpinannya.

Jalan yang dulu dibangun untuk memperlancar mobilitas warganya, kini menjadi jalur perpisahan sang bapak pembangunan.

“Bapak sudah jadi bapaknya masyarakat. Wajar kalau semua orang ingin mengantarnya,” kata Indi Eko Yanuarto, putra sulung Buchori, sesaat setelah mengumandangkan azan di atas liang lahat dengan suara parau.

Sepuluh tahun memimpin, Buchori membangun citra sebagai wali kota yang tak segan turun ke lapangan.

Ia menata ruang kota, membuka akses jalan, hingga memperkuat pelayanan publik. Banyak dari program itu kini masih berjalan, menjadi bagian dari keseharian warga.

Wali Kota dr. Aminuddin, yang datang langsung ke rumah duka bersama jajaran pejabat pemkot, menyebut almarhum sebagai teladan.

“Sampai akhir hayat, pikirannya tetap untuk Probolinggo. Beliau guru bagi kami semua,” ujarnya haru.

Politik Sebagai Pengabdian

Keluarga Buchori bukan nama asing di panggung politik Probolinggo.

Sang istri, Hj. Rukmini, pernah meneruskan kepemimpinan sebagai wali kota 2014–2019. Kini, putrinya, Ina Dwi Lestari, menjabat Wakil Wali Kota untuk periode 2025–2030.

Bagi publik, garis keluarga ini seolah menegaskan bahwa politik bagi Buchori bukan warisan jabatan, melainkan warisan pengabdian.

Dikenang Lebih dari Sekadar Jabatan

Bagi masyarakat, sosok Buchori lebih dari sekadar pejabat dua periode. “Beliau orang baik, seperti orang tua kami sendiri,” kata Nur Purwati, warga Pakistaji, sambil menahan air mata.

Buchori menutup hidup setelah berbulan-bulan berjuang melawan komplikasi ginjal, diabetes, stroke, dan paru-paru.

Namun, jejaknya tetap hidup: di jalan yang dilaluinya, pada bangunan yang diwariskannya, dan dalam ingatan ribuan warga yang mengantarnya.

Kota Probolinggo boleh saja kehilangan sosoknya, tetapi nama HM Buchori tak akan hilang dari kenangan kolektif warganya. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.