Batik In Motion 2025: Probolinggo Bidik Perputaran Ekonomi Rp1,5 Miliar Lewat Batik, Wisata, dan Kuliner

83

Probolinggo (WartaBromo.com) – Kota Probolinggo menggebrak lewat gelaran Batik In Motion 2025 bertajuk “Gerak dalam Batik, Jelajah dalam Alam”.

Bukan sekadar parade seni, acara ini diproyeksikan menjadi mesin penggerak ekonomi kreatif dengan target perputaran uang mencapai Rp1,5 miliar.

Ketua Dekranasda Kota Probolinggo, Evariani Aminuddin, menegaskan acara yang berlangsung 19–21 September 2025 ini adalah ruang promosi besar-besaran untuk wisata, kriya, batik, kuliner, hingga sanggar budaya.

“Batik In Motion bukan hanya panggung hiburan, tapi peluang bisnis yang nyata bagi UMKM dan pelaku pariwisata,” ujarnya.

Pembukaan langsung mencuri perhatian lewat Line Dance on the Street dan Happy Perform dari komunitas Line Dance Indonesia.

Ratusan peserta dari Jawa Barat, Malang, Surabaya hingga Kalimantan tampil memukau dengan busana batik modifikasi penuh warna. Gerakan energik mereka bukan sekadar seni, tapi juga simbol promosi wisata Probolinggo.

“Line dance itu bukan hanya olahraga. Ia menjadi sarana memperkenalkan batik, kriya, sanggar seni, hingga perhotelan. Probolinggo harus dilihat bukan sekadar transit menuju Bromo, tapi destinasi yang layak disinggahi,” tegas Evariani.

Wali Kota Probolinggo, Aminuddin, pun optimistis. Ia menilai Batik In Motion menjadi momentum untuk menaikkan kelas UMKM dan memperkuat branding wisata kota.

“Tingkat hunian hotel bisa naik, UMKM bergerak, dan ekonomi rakyat ikut terkerek. Batik sudah dikenal sejak 1883, saatnya kita orbitkan lagi,” katanya.

Sorotan juga datang dari Ketua Dekranasda Jawa Timur, Arumi Bachsin, yang hadir pada Sabtu malam. Ia menyebut Batik In Motion bukan hanya parade budaya, tetapi juga keberanian meramu tradisi, kreativitas, dan peluang ekonomi dalam satu paket.

“Budaya tanpa kemasan ekonomi tidak akan bertahan. Di sini, regenerasi pelaku seni, desainer muda, dan UMKM mendapat panggung,” ujar istri Wagub Jatim, Emil Dardak itu.

Antusiasme masyarakat pun terlihat jelas. Stadion Bayuangga penuh sesak, menjadi saksi bagaimana batik tidak hanya dilestarikan, tetapi juga dijadikan lokomotif ekonomi kreatif.

Gelaran ini menegaskan: ulang tahun Kota Probolinggo bukan sekadar pesta seremonial. Batik In Motion 2025 adalah strategi cerdas untuk menjadikan budaya sebagai investasi ekonomi jangka panjang. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.